Dua Alasan Rasulullah SAW Memperbanyak Puasa di Bulan Syaban. Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

3 Maret 2022, 11:50 WIB
Ustadz Abdul Somad menjelaskan ada dua alasan kenapa Rasulullah memperbanyak puasa di Bulan Syaban.* /tangkap layar youtube.com/taman surga.net/

KABAR PRIANGAN - Bulan Syaban diperhitungkan akan jatuh pada hari Jumat, 4 Maret 2022. Di Bulan Syaban ini, umat Muslim dianjurkan memperbanyak ibadah.

Memasuki Bulan Syaban, Rasulullah SAW pun menyambutnya dengan doa yang berbunyi:

“Allahumma bariklana fii rajab wa Sya'ban. Wa balighna ramadan” yang artinya: “Ya Allah, berikan kami berkah di Bulan Rajab dan Syaban dan sampaikan kami ke Bulan Ramadan”.

Baca Juga: Kapan Tanggal 1 Syaban? Amalkan Lima Amalan Ini di Bulan Syaban untuk Mencapai Kemuliaan di Dunia dan Akhirat

Salah satu ibadah yang dianjurkan diperbanyak selama Ramada seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah puasa.

Keutamaan Puasa di Bulan Syaban ini sudah dicontohkan oleh Rasulullah SWA, bahwa beliau  memperbanyak puasa dibanding bulan-bulan lainnya.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, di Bulan Syaban ini adalah bulan yang paling banyak rasulullah menjalankan ibadah puasa.

Baca Juga: Bupati Siapkan Acara Spesial Untuk Kaum Jomlo di Sumedang, Apa Itu?

“Yang meriwayatkannya orang yang tidur sekamar, serumah sama nabi. Yang tahu nabi makan atau tak makan. Siapa dia? Dialah Aisah RA,” kata Abdul Somad dikutip dari akun youtube Taman Surga.net

Aisyah mengatakan, “Kaana Rosululloh Shallallahu Alaihi Wasallam, ya syumu syaban kullahu”.

“Nabi pernah puasa bulan Syaban secara penuh. Tapi tidak tiap tahun. Pernah. Itulah dalil kalau nanti ada orang puasa sebulan penuh di bulan Syaban, maka bolel. Dalilnya tadi,” kata Ustad Abdul Somad.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ajukan Delapan Calon Daerah Otonom Baru. Ini Dia Daftarnya Berikut Calon Lokasi Ibu Kotanya

Bulan Syaban juga menjadi bulan terakhir bagi seorang Muslim untuk membayar puasa utang Ramadhan pada tahun sebelumnya.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, ada dua alasan kenapa Rasulullah mengistimewakan Bulan Syaban.

Pertama, kata UAS, karena banyak orang yang melupakan Bulan Syaban.

Baca Juga: Persib Bandung Berpeluang Juara Liga 1 Musim Ini, Ini Jadwal Enam Pertandingan Terakhir yang Menentukan

“Bulan Rajab karena termasuk Bulan haram, banyak orang beribadah di bulan ini. Begitu  pun dengan Ramadan. Nah, bulan Syaban yang berada di antara Rajab dan Ramadan ini banyak dilupakan banyak orang,” katanya

Menurut UAS, ibadah yang dilakukan saat banyak orang yang melupakannya, nilai ibadahnya menjadi tinggi dan istimewa.

“Contohnya tahajud. Banyak orang melupakan tahajud, maka ketika kita shalat tahajud, maka besar pahalanya. Doanya tak terhalang,” kata UAS.

Baca Juga: Mitos Gunung Kunci Sumedang, Jangan Berani Bawa Pacar Ke Sana Jika Tidak Mau Putus

Alasan yang kedua, karena di Bulan Syaban ini catatan amal umat manusia diangkat. Rasulullah bersabda, “Aku ingin saat amalanku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa”.***

 

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Terkini

Terpopuler