KABAR PRIANGAN - Selama dua hari berturut-turut, wilayah Garut Kota diterjang hujan deras disertai angin puting beliung, Sabtu-Minggu, 2-3 April 2022.
Akibatnya, ratusan rumah milik warga rusak, serta sejumlah pohon di beberapa tempat tumbang, serta beberapa bangunan rusak parah.
Dari catatan BPBD Garut, angin puting beliung tersebut menghantam tiga kecamatan, yaitu Garut Kota, Tarogong Kaler, dan Banyuresmi.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Satria Budi merinci, akibat hujan deras disertai angin puting beliung, terdapat 117 rumah warga Garut Kota rusak.
Selain itu, di Jalan Sudirman terdapat dua atap bangunan hancur yakni gudang semen milik PD. Karya dan PT. Danbi Internasional (pabrik bulu mata palsu).
Tak hanya itu, sejumlah pohon tumbang terjadi di Perum Jati, Desa Jati, Kec. Tarogong Kaler yang menimpa sebagian rumah warga.
Baca Juga: Awal Puasa, Permintaan Gula Merah di Sumedang Melonjak hingga 70 Persen
Kemudian di Jalan Anwar Musaddad Kampung Maleer, dan Kp. Pasir Malang, Ds. Sukasenang Kec. Banyuresmi pohon tumbang menimpa jalan kabupaten.
"Dan di wilayah Kecamatan Garut Kota, terjadi di Kelurahan Kota Wetan, di mana ada 13 rumah warga yang terdiri dari 13 kepala keluarga dengan 54 jiwa yang terdampak akibat bencana yang terjadi sekitar pukul 14.00 siang," ujar Satria Budi.
Berdasarkan pantauan "KP" sejumlah pohon alpukat di makam Panyirepan tumbang nyaris menimpa rumah warga.
Begitu juga atap rumah milik warga di Jl. Bratayuda, Pertokoan di Jl. Ahmad Yani hancur. Kejadian ini pun viral di media sosial.
Satria Budi menyebutkan, pihak BPBD Garut bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Garut Kota, bergerak cepat melakukan assesment dan pemantauan serta pendataan warga yang terdampak.
Menurut Satria Budi dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, beberapa rumah mengalami kerusakan, khususnya di bagian atap rumah.
Baca Juga: Es Pisang Ijo yang Lembut Manis Menyegarkan untuk Berbuka Puasa, Ini Cara Mudah Membuatnya
"Alhamdullilah dalam kejadian tersebut baik yang hari sabtu maupun minggu tidak ada korban jiwa. Kami dan warga terus melakukan pembersihan, pengecekan, dan pemantauan lokasi, bersama-sama dengan unsur Forkopincam, Kelurahan, beserta unsur RW, RT dan warga lainnya,” kata Satria Budi.***