Kulit Bedug Raksasa Ikon Masjid Agung Kota Tasikmalaya Sudah Lama Robek. Simak Sejarahnya Tiba di Kota Santri

7 April 2022, 21:54 WIB
Salah seorang pengurus Masjid Agung Kota Tasikmalaya memperlihatkan kondisi kulit bedug raksasa yang robek, Kamis 7 April 2022.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Bedug raksasa yang selama ini menjadi ikon Masjid Agung Kota Tasikmalaya kondisinya memprihatinkan.

Kulit bedug raksasa sumbangan salah satu perusahaan rokok tersebut sudah lama robek dan dibiarkan dalam kondisi seperti itu.

Bedug raksasa berukuran panjang 4 meter serta diameter sekitar 2 meter tersebut dihibahkan salah satu perusahaan rokok ke Masjid Agung pada tahun 2007.

Baca Juga: Puluhan Motor Berknalpot Bising dan Tanpa STNK di Kota Tasikmalaya Diangkut Polisi

Berdasasarkan sumber yang didapat dari Masjid Agung Kota Tasikmalaya, sejarah adanya bedug ini bermula dari sebuah kegiatan tabuh bedug keliling bertajuk parade bedug pada tahun 2007.

Selama kegiatan bedug keliling, bedug raksasa ini telah singgah di sepuluh kota  selama 10 hari berturut-turut yaitu sejak tanggal 22 September hingga 6 Oktober 2007.

Adapun beberapa kota yang disinggahi bedug tersebut yaitu berawal dari Lampung, Karawang, Cirebon, Tegal,  Surabaya, Malang, Purwekerto, Ciamis, Tasikmalaya, Bandung, Cianjur, Sukabumi dan berakhir di Jakarta.

Baca Juga: Dua Hari Hilang Terseret Arus Sungai, Jasad Bocah di Garut Akhirnya Ditemukan

Setelah kegiatan keliling, bedug tersebut diserahkan ke Masjid Agung Kota Tasikmalaya dan disimpan di halaman depan Masjid Agung.

Hingga kini bedug raksasa tersebut telah menjadi ikon Masjid Agung serta menjadi kebanggaan masyarakat Kota Tasikmalaya.

Bedug raksasa Masjid Agung Tasikmalaya ini pernah mendapatkan penghargaan dari Musium Record Indonesia  (MURI) sebagai perangkat bedug terbesar di Indonesia dengan ukuran panjang 4 meter dan tinggi 4 meter terbuat dari kayu bengkiray.

Baca Juga: Aksi Tabur Benih Ikan di Jalan Rusak, Langsung Direspon Bupati Sumedang

Sedangkan untuk kulit bedugnya terbuat dari kulit banteng yang diperoleh khusus dari Banten. Selain itu karena ukurannya cukup besar membutuhkan empat orang untuk menabuhnya.

Adapun sosok penting yang merancang bedug tersebut adalah seorang ahli pembuat gamelan bernama Empu Triguno yang sering mendapatkan penghargaan dari bidang seni salahsatunya dari UNESCO pada tahun 1999.

Pembuatan bedug tersebut membutuhkn waktu pengerjaan selama dua bulan dengan dibantu oleh 16 orang pekerja.

Baca Juga: Fujiko Fujio A, Pencipta Tokoh Ninja Hatori dan Co-Creator Doraemon Meninggal Dunia, Ini Profil Singkatnya.

Kordinator lapangan pengurus Masjid Agung Kota Tasikmalaya Yayat Ruhyat mengatakan, robeknya bedug raksasa tersebut terjadi sudah cukup lama.

"Ya memang telah lama robek, tapi bukan karena unsur disengaja, tapi lebih karena faktor alam seperti kepanasan dan kehujanan," ujar Yaya, Kamis 7 April 2022.

Adapun kulit yang robek berada di sisi timur menghadap ke Taman Kota. Kulit yang robek memanjang dari bawah ke atas sepanjang kurang lebih sekitar 80 cm.

Baca Juga: Warga Garut Dihebohkan dengan Temuan Ambulans di Jurang. Ini Kronologisnya

Sementara itu Firmas salah seorang jamaah Masjid Agung Kota Tasikmalaya sangat menyayangkan robeknya kulit bedug yang telah menjadi ikon Masjid Agung Kota Tasikmalaya tersebut.

"Lihat Pak robeknya cukup besar. Ada lagi robekan lainnya dengan panjang sekitar 30 cm. Ini sudah lama robeknya. Saya sering jumatan di sini sehingga tahu persis kondisi bedug ini," ujar Firman.

Selaku warga kota, Firman berharap ada pihak yang terketuk hatinya untuk menggantinya dengan kulit yang baru supaya kondisi bedug terlihat kembali bagus.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler