Sanggar Rakyat Buniseuri Pacu Eksistensi Budaya Sunda, Tampilkan Grup Calung Legendaris Ciamis Ma Apay

17 Mei 2022, 23:16 WIB
Grup Calung Ma Apay saat tampil di Sanggar Rakyat Buniseuri (SRB), Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Sabtu 13 Mei 2022 malam.* /Kabar-Priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Komitmen penggerak Sanggar Rakyat Buniseuri (SRB) di Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, dalam upaya memperkenalkan seni budaya Sunda kepada masyarakat,terutama generasi muda, tak diragukan lagi.

Mereka sadar, eksistensi, edukasi dan dukungan dari seluruh stakeholder dalam menumbuhkan semangat "ngamumule" seni budaya Sunda harus masif diperjuangkan bersama. Karenanya setelah vakum cukup lama, SRB yang telah berdiri lebih dari dua dasawarsa kembali dihidupkan.

Sehingga saat Pendiri SRB, Maman "Isak", mempunyai hajat melangsungkan pernikahan putri sulungnya Ainun dengan Angga, Sabtu-Minggu (13-14/5/2022), sejumlah kreasi seni budaya Sunda terasa kental di Kompleks SRB.

Baca Juga: Adik Bupati Ciamis Menang Telak dalam Pilkades PAW Desa Kawali. Lawannya, Anak Kandung Sendiri

Pentas seni calung Grup Ma Apay yang kocak dan legendaris di Ciamis serta Tatar Sunda umumnya, menjadi penutup rangkaian hiburan dan sukses menghibur warga sekitar sanggar.

Warga dari mulai anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia tampak memenuhi area pertunjukan di panggung yang pada pagi harinya merupakan tempat kedua mempelai menggelar
resepsi.

Mang Uju (63), Hj. Esih (60), dan warga lainnya seperti terhipnotis hingga tidak mau beranjak dari tempat duduknya sampai pertunjukan Ma Apay mengakhiri pentas.

Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan Janda Cantik Beranak Dua. Korban Ditemukan Keponakannya Dalam Kondisi Begini

Maklum selama hampir dua tahun, hiburan rakyat seperti itu jarang mereka tonton lantaran pandemi Covid 19 yang memaksa beragam hiburan seperti itu dilarang digelar secara langsung.

Tak heran, ketika Covid-19 mulai reda dan ada pertunjukan gratis seperti itu, antusiasme warga pun seperti tak terbendung. "Mengenang masa lalu saat bobogohan (pacaran-Red)," kata Uju.

Apalagi Ma Apay yang super energik di usia senjanya tetap konsisten dalam meramu materi lawakan yang masih menghibur serta menyegarkan.

Baca Juga: Pengelolaan Sampah Asal-asalan, LPLHI Kota Tasikmalaya Desak Perda tentang Pengelolaan Sampah Direvisi

Sesekali, mereka pun menyelipkan syiar Islam dalam materi lawakan seperti wajibnya salat lima
waktu bagi umat Islam, pentingnya silaturahmi dan lainnya.

Ainun dan Angga, dua mempelai, serta keluarga besarnya pun tampak sangat menikmati hiburan rakyat itu. Apalagi bagi mereka, termasuk remaja seusianya, hiburan seni buhun seperti calung tergolong jarang disaksikan secara langsung.

Meski tak begitu paham dengan materi lawakan, sejumlah anak usia SD seperti Dena, Zidan dan lainnya pun tampak menikmati acara hingga gelak tawa mereka kerap kali pecah tatkala melihat gerakan Ma Apay dan kawan-kawan. "Seru, kocaklah," ujar Dena.

Baca Juga: Jadwal Sholat, Imsak dan Buka Puasa Kota Bandung dan Sekitarnya Rabu 18 Mei 2022

Saweran pun tak jarang Ma Apay terima untuk dibawakan tembang-tembang buhun
yang diiringi seni calung.

"Memang sempat vakum lama karena banyak anggota sanggar yang merantau, kuliah ke luar kota dan kesibukan lain. Namun Alhamdulillah, sejak hampir tiga tahun terakhir bisa eksis lagi," ujar Yosep Apeh, salah seorang personel SRB.

Pada masa pandemi Covid-19 pun, sejumlah garapan sempat digelar secara virtual demi menjaga eksistensi para pelaku seni. Mulai dari tari, pantomim, sastra, musik dan lainnya.

Baca Juga: Pinjol Ilegal Marak, OJK Tasikmalaya Imbau Warga Priangan Timur Waspada

"Alhamdulillah, Sanggar Rakyat telah berperan dalam memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya melestarikan seni budaya," kata Lurah Dusun Kota, Desa Buniseuri, Gita Ganiswara.

Sejumlah remaja banyak belajar seni Sunda mulai bermain kecapi, gamelan, tari, musik dan lainnya. Hal itu pun lumayan mengerem generasi milenial dan generasi Z untuk sejenak melupakan kegemaran terhadap gawai.*

 

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler