Lulus ke Tiga Perguruan Tinggi Favorit Tapi Tak Punya Biaya, Pelajar Garut Dipanggil ke Kemenag RI

30 Mei 2022, 20:06 WIB
Fajar Nugraha (16), siswa berprestasi asal Kecamatan Bayongbong, Garut yang bercita-cita meneruskan pendidikannya ke ITB akan tetapi terkendala masalah biaya. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Kebahagiaan serta rasa bangga saat ini dirasakan oleh keluarga Fajar Nugraha (16), pelajar asal Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Hal yang sama juga dirasakan pihak pengelola sekolah tempat sebelumnya Fajar menuntut ilmu.

Rasa bahagia serta bangga itu mereka rasakan karena Fajar tanpa diduga-duga mendapat panggilan dari pihak Kementerian Agama (Kemenag) RI. Bahkan rencananya, Fajar akan bertemu langsung dengan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. 

"Alhamdulillah, siswa kami mendapatkan panggilan dari Kementerian Agama bahkan katanya akan dipertemukan langsung dengan Pak Menteri Yaqut. Ini sebuah kebahagiaan sekaligus kebanggaan yang sangat besar bagi kami," komentar Kepala Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Anwar, Tantan Khoerul Anwar, Senin, 30 Mei 2022.

Baca Juga: Fokus Tangani Stunting Bupati Garut Instruksikan ASN Tidak Melakukan Dinas ke Luar Kota

Ia berharap, dengan bertemunya Fajar dengan Menteri Agama bisa menghasilkan sebuah solusi terkait cita-cita mulia Fajar untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. 

Sebelumnya, Fajar telah dinyatakan diterima di tiga perguruan tinggi favorit, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), UIN Sunan Gunung Djati dan UIN Sultan Maulana Hasanuddin.

Fajar pun tutur Tantan, pada akhirnya memilih ITB sebagai tempat untuk meneruskan pendidikannya karena letaknya yang lebih dekat dari Garut. Namun keinginan Fajar itu terancam gagal dikarenakan ketidakmampuan keluarganya dalam hal biaya. 

Baca Juga: Ketua PP Muhammadiyah Resmikan Gedung Dakwah di Garut, Ini Harapannya

"Rupanya apa yang menjadi permasalahan bagi Fajar ini terendus oleh pihak Kemenag RI sehingga hari ini Fajar diundang untuk datang ke kantor Kemenag. Bahkan informasi yang kami dapatkan, hari ini Fajar akan dipertemukan langsung dengan Bapak Menteri Agama," ujarnya,

Disampaikan Tantan, Fajar berangkat ke Jakarta dengan ditemani pihak perwakil sekolah dan keluarga. Selain itu, ada juga sejumlah teman Fajar yang juga memiliki prestasi yang juga ikut bersamanya ke Jakarta.

Tantan menyampaikan, Fajar berasal dari keluarga tidak mampu dimana orang tuanya hanya mengandalkan penghasilan dari upah sebagai kuli bangunan. 

Baca Juga: Pencairan PIP Masuk ke Rekening Peserta Didik Langsung. Kadisdik Garut: Kalau Ada Potongan, Itu Keterlaluan

Namun demikian, Fajar tergolong siswa yang berprestasi sehingga sangat disayangkan jika sampai pendidikannya terputus hanya sampai tingkat MA.

Ibu kandung Fajar, Elin, menuturkan, selama ini mereka tinggal di sebuah gubuk di kampung Sukatani, Desa Ciburuy, Kecamatan Bayongbong. Selama ini mereka hanya mengandalkan penghasilan ayah tiri Fajar yang kesehariannya bekerja sebagai kuli bangunan.   

"Meski keadaan ekonomi kami sangat sulit, akan tetapi semangat Fajar untuk belajar begitu besar dan itu sudah terlihat sejak ia masih kecil. Kini ia telah lulus dari madrasah aliyah dan keinginannya melanjutkan ke perguruan tinggi tapi kan kami tak punya uang untuk membiayainya," kata Elin. 

Baca Juga: Korban Arisan Bodong di Garut, Salah Satunya Guru Pelaku. Total Kerugian Hampir Setengah Miliar Rupiah

Ia juga menceritakan jika sejak kecil, Fajar memang sudah terlihat memiliki kelebihan. Ia tergolong anak yang pintar dan cita-citanya sejak kecil ingin seperti tokoh idolanya, Habibie. 

Elin berharap keinginan anak sulungnya itu untuk meneruskan belajar ke jenjang perguruan tinggi bisa terlaksana.

Namun dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, ia mengaku hanya bisa membantu dengan terus berdoa agar ada jalan untuk mewujudkan keinginan kuat anaknya itu.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler