Rencana Pemkab Tasikmalaya Membenahi Alun-alun Singaparna Direaksi. Teten: Pindahkan Dulu Terminal dan Pasar

15 September 2022, 20:25 WIB
Foto kolase Teten Sudirman (kiri) dan desain rencana penataan Alun-alun Singaparna.* /Dok pribadi/Dok Pemkab Tasikmalaya/

KABAR PRIANGAN - Setelah sekian lama kondisi Alun-alun Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya dinilai kumuh tidak terawat, kini Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya akan segera membenahi lahan tersebut dengan anggaran cukup besar, mencapai Rp10 miliar dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Sayangnya, bagi masyarakat Singaparna penataan Taman Alun-alun tersebut seharusnya bukanlah sebuah prioritas utama.

Sebab dalam pembahasan dan perencaaan program pembangunan/pembenahan kota Singaparna sejak awal, prioritas utama penataan kawasan Singaparna yakni dengan merelokasi Pasar dan Terminal Singaparna.

Baca Juga: Tak Ada Hujan atau Angin, Pohon Besar di Alun-alun Singaparna Tasikmalaya Tumbang, Timpa Truk dan Dua Angkot

Perencanaan tersebut bahkan sudah dibahas melalui kegiatan FGD yang diselenggarakan pada 2013 di era Kepala Bappeda, H. Iwan Saputra kemudian H. Yosef Yustisiawandana.

Setelah melakukan relokasi Pasar dan Terminal Singaparna, baru menata Taman Alun-alun.

Tokoh masyarakat Singaparna, H. Teten Sudirman menjelaskan, pihaknya mempertanyakan apakah pembenahan Taman Alun-alun Singaparna itu prioritas utama?

Baca Juga: Sinopsis Film Noktah Merah Perkawinan, Rilis Hari Ini 15 September 2022 di Bioskop

Dia juga mempertanyakan, apakah sudah tepat sesuai dengan program prioritas pembenahan Singaparna, secara keseluruhan sebagai ibu kota Kabupaten Tasikmalaya?

"Saya selaku salah seorang warga yang ikut membahas perencanaan program pembangunan/pembenahan kota Singaparna sejak awal, kala itu Kepala Bappedanya H. Iwan Saputra kemudian H. Yosef Yustisiawandana, sepengetahuan saya prioritas pertamanya adalah merelokasi Pasar dan Terminal Singaparna, baru menginjak kepada penataan Taman Alun-alun," papar Teten, Kamis 15 September 2022.

Hal tersebut, menurut dia memang sangat logis. Karena jika penataan Taman Alun-alun didahulukan, sementara lingkungan sekitar, yakni terminal, pasar serta para PKL-nya dibiarkan tetap hadir, maka kemegahan Taman Alun-alun pun tidak akan terasa nyaman bagi publik.

Baca Juga: 5 Kuliner Tradisional Khas Jawa Barat Ini Sangat Disayangkan Bila Tak Pernah Anda Cicipi

Ditambah lagi, rencana pemerintah akan merelokasi PKL yang biasa mangkal di taman ke Jl. Pasar Baru, kabarnya sudah ditolak oleh warga setempat. Lantas kata Teten, nantinya mau dikemanakan lagi para PKL tersebut.

"Sebetulnya rencana pemerintah merelokasi PKL seperti itu hanya sekadar memindahkan kekumuhan, dari suatu tempat ke tempat lain di lingkungan Kota Singaparna," ujar Teten.

Sejak lama Teten mengaku sering menyarankan kepada pihak Pemkab Tasikmalaya agar memprioritaskan pemberian lahan untuk relokasi semua PKL yang ada di sekitar pasar, terminal dan alun-alun secara permanen.

Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Tradisional yang Kini Semakin Berinovasi dan Naik Kelas. No. 3 Harus Dicoba!

Karena selama ini, masalah PKL-lah yang dinilai jadi sumber kekumuhan tersebut.

"Setelah itu, baru melaksanakan relokasi Terminal dan Pasar Singaparna serta penataan Taman Alun-alun Singaparna," tandasnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler