Hajat Lembur di Kampung Cikeusik, Jatigede Sumedang, Penanda Kerukunan Masih Terjaga

22 September 2022, 17:02 WIB
Sesepuh Kampung Cikeusik memberikan golok sakral kepada Kepala Desa Mekarasih, Jatigede Kabupaten Sumedang, Otong Rasmadi pada acara hajat lembur, Kamis 22 September 2022. /kabar-priangan.com/Nanang Sutisna /

KABAR PRIANGAN - Warga Kampung Cikeusik, Mekarasih Kecamatan Jatigede Sumedang, melakukan doa bersama di makam leluhur kampungnya.

Doa bersama yang dilakukan warga tersebut, bagian dari bentuk syukur sekaligus ritual rutin tahunan, setelah melakukan panen padi musim tanam kedua.

"Syukuran atas berhasilnya warga kami memanen padi. Kemudian diwujudkan dengan hajat lembur," ujar sesepuh Kampung Cikeusik, Endang, Kamis 22 September 2022.

Baca Juga: PAD Sumedang Triwulan III Teralisasi 61,32 Persen, Ini Pesan Bupati Bagi OPD Pengelola Pendapatan

Endang mengungkapkan, meski Kampung Cikeusik merupakan wilayah terisolir tapi, kerukunan warganya masih terjaga. 

Kata Endang, hajat lembur merupakan wujud masih eksisnya kerukunan dan kebersamaan warga yang masih terjaga.

"Hajat lembur bisa jadi cerminan apakah warga masih guyub atau tidak? Kalau masih terjaga, pasti warga bersama-sama merayakannya," kata dia.

Baca Juga: Agrowisata Leuweung Tiis, Lokasi Camping Ground Terbaru di Sumedang

Selain berdoa, warga juga melaksanakan makan bersama di tengah-tengah kampung.

Pada kesempatan itu, sesepuh Kampung Cikeusik menitipkan golok pusaka kepada Kepala Desa Mekarasih, Kecamatan Jatigede, Sumedang.

Prosesi penitipan golok pusaka yang disakralkan oleh warga Kampung Cikeusik tersebut dilakukan sebagai bakti warga masyarakat kepada pemimpin.

Baca Juga: Alat Pengupas Kolang-kaling yang Diciptakan Warga Jatigede, Wakili Sumedang pada Lomba TTG Nasional

Kepala Desa Mekarasih, Otong Rasmadi menyampaikan kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah desa harus terus disinergikan.

Dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat melestarikan tradisi harus terus dipelihara.

"Membawa perubahan pembangunan di wilayah terpencil. Menjaga budaya gotong royong yang tinggi harus terus dipelihara," katanya.

Baca Juga: Kaum Perempuan di Mekarasih Sumedang Diwajibkan Tanam Cabai di Halaman Rumah

Pemerintah desa, kata dia akan mendukung penuh kegiatan-kegiatan masyarakat yang akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakatnya.

"Jumlah warga Kampung Cikeusik hanya 37 KK, tapi bisa kompak. Ini harus jadi modal kebersamaan untuk membangun desa," katanya lagi.

Acara hajat lembur diakhiri dengan ngagogo ikan di salah satu sungai yang melintasi wilayah Desa Cikeusik. Dimana kegiatan ngagogo ikan adalah warisan jaman dulu para leluhur kampung tersebut.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler