Tol Cisumdawu Penyumbang Pendapatan Terbesar Pada Pencapaian Target PBB Sumedang

12 Januari 2023, 20:31 WIB
Kepala Bapenda Kabupaten Sumedang Rohana menyebutkan Tol Cisumdawu, menjadi penyumbang pendapatan terbesar pada pencapaian target penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kabupaten Sumedang tahun 2023. /kabar-priangan.com/Devi Supriyadi /

KABAR PRIANGAN - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Sumedang memastikan telah menghitung potensi pajak bumi dan bangunan (PBB).

Kepala Bapenda Kabupten Sumedang, Rohana mengatakan, pembangunan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan), menjadi penyumbang pendapatan terbesar pada pencapaian target penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kabupaten Sumedang tahun 2023.

Dari target keseluruhan PBB tahun 2023 sebesar Rp85 miliar, kisaran Rp10 sampai Rp20 miliar akan disumbangkan dari pendapatan PBB  jalan Tol Cisumdawu.

Baca Juga: Satnarkoba Polres Garut Gagalkan Peredaran Obat Psikotropika Senilai Rp1 M

"Kami berani menargetkan pendapatan PBB tahun ini cukup besar, karena ada potensi pendapatan PBB dari jalan Tol Cisumdawu sebesar Rp10 sampai Rp20 miliar," ujarya saat di temui di ruang kerjanya , Kamis 12 Januari 2023.

Menurutnya, penetapan target penerimaan PBB tahun ini diakui jauh lebih besar ketimbang tahun sebelumnya. 

Tahun 2022, target PBB sebesar Rp62 miliar. Tahun 2023, target tersebut dinaikan cukup tinggi hingga mencapai Rp85 miliar.

Baca Juga: Wagub Jabar Jenguk Pengemudi Ojol yang Alami Kecelakaan di RSUD Garut

"Sumbangan terbesarnya, dari potensi PBB dari jalan Tol Cisumdawu hingga mencapai Rp10 sampai Rp20 miliar," katanya.

Target PBB dari jalan Tol Cisumdawu itu, baru dari ruas jalan tol seksi 1 (Cileunyi-Pamulihan) dan seksi 2 (Pamulihan- Sumedang kota).

"Penetapan penarikan PBB untuk jalan tol dari Cileunyi sampai Sumedang ini, setelahnya ruas jalan tol itu secara resmi sudah difungsikan atau dimanfaatkan oleh masyarakat. Jalan tol bisa ditetapkan pemungutan PBB- nya,  kalau sudah dimanfaatkan," ujarnya.

Baca Juga: Hindari Kasus Ciki Ngebul, Dinkes Garut Imbau Masyarakat Awasi Jajanan Anak

Sedangkan untuk ruas jalan tol seksi 3 (Sumedang-Cimalaka) yang juga sudah difungsikan, belum dikenakan PBB-nya. Menurutnya, pembangunannya disatupaketkan dengan ruas jalan tol seksi lainnya yang hingga kini masih dibangun. 

Ruas jalan tol yang masih dibangun, yakni seksi 4 (Cimalaka-Legok, Paseh) dan seksi 5 (Paseh-Ujungjaya).

"Jadi, kalau penetapan penarikan PBB untuk jalan tol seksi 3 (Sumedang-Cimalaka), nanti disatupaketkan dengan jalan tol seksi 4 dan 5. Namun jalan tol seksi 4 dan 5 hingga kini masih dibangun," jelasnya.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Garut yang Lagi Hits dan Populer, Dua Diantaranya Punya Cerita Legenda yang Kental!

Dari segi pembiayaan pembangunannya,  berbeda. Jalan Tol seksi 1 dan 2, dibiayai pemerintah pusat yakni Kementerian PUPR. Sedangkan jalan tol seksi 3, 4 dan 5, oleh  PT CKJT (Citra Karya Jabar Tol).

"Jadi, penarikan PBB untuk jalan tol dari Sumedang (seksi 3)  sampai Ujungjaya (seksi 5),  nanti setelah  jalan tol seksi 4 dan 5 sudah selesai dibangun dan difungsikan. Ya, mudah-mudahan penarikan PBB dari jalan Tol Cisumdawu dari Sumedang sampai Ujungjaya, paling lambat tahun 2024," katanya.

Dengan adanya Bendungan Sadawarna di wilayah Kecamatan Surian berarti ada objek pendapatan PBB yang hilang atau berkurang, meski diakui ada pendapatan PBB yang hilang dari lahan  masyarakat yang tergenang Bendungan Sadawarna, nilai PBB yang hilang tidak terlalu berpengaruh pada pendapatan PBB secara keseluruhan. 

Baca Juga: Pemprov Jabar Dorong Promosi Wisata Daerah, Termasuk Menara Kujang Sepasang di Sumedang

Sebab, selain lahan masyarakat Sumedang yang terkena Bendungan Sadawarna sekira 40 persen juga NJOP (nilai jual objek pajak)-nya relatif kecil.

Kendati objek PBB banyak yang hilang dari pembangunan Bendungan Sadawarna, pemerintah pusat sudah memberikan  kompensasi kepada Pemkab Sumedang dengan pembangunan jalan lingkar. 

"Kemudian  pak gubernur pun, akan memberikan anggaran yang cukup besar untuk penataan wisata di kawasan Bendungan Sadawarna," tuturnya.

Baca Juga: Hujan Angin yang Melanda Wilayah Sumedang Disertai Butiran Es, Warga: Baru Kali Ini Terjadi

Sementara untuk pembangunan jalan lingkar, diharapkan akan tumbuh perekonomian masyarakat hingga mengungkit NJOP tanah dan bangunan  lebih tinggi.  Selain itu, apabila di sekitar Bendungan Sadawarna dibangun wisata, akan tumbuh hotel dan restoran. 

"Pajak hotel dan restorannya bisa masuk ke pendapatan daerah. Termasuk, pajak parkir kendaraannya. Jadi, kami mendapat dampak dari pembangunan jalan lingkar dan wisatanya," ungkapnya.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler