Penculikan 9 Anak di Rancakalong Ternyata Hoax, Begini Penjelasan Kapolres Sumedang

20 Januari 2023, 15:27 WIB
Screenshot status WhatsApp kabar hoax penculikan anak. /kabar-priangan.com/DOK Polres Sumedang/

 

KABAR PRIANGAN - Baru-baru ini warga Sumedang, sempat dibuat gaduh dengan kabar penculikan anak, yang tersebar di media sosial seperti grup Facebook dan Whatsapp.

Di mana dalam medsos tersebut, sempat tersebar kabar ada 9 pelajar di SDN Pasirlaja dan SDN Sukanandur Kecamatan Rancakalong, Sumedang, yang telah menjadi korban penculikan.

Namun setelah ditelusuri oleh pihak kepolisian, kabar soal penculikan anak yang tersebar di medsos tersebut, ternyata hanya hoax.

Baca Juga: Kapolres Sumedang Resmi Lantik Dua Kapolsek Baru

"Soal kabar penculikan anak di Rancakalong, kami pastikan itu hoax. Kami telah telusuri kabar itu, dan ternyata tidak ada," kata Kepala Kepolisian Resor Sumedang AKBP Indra Setiawan, Jumat, 20 Januari 2023.

Indra Setiawan, dengan tegas memastikan bahwa informasi penculikan 9 pelajar SDN di Kecamatan Rancakalong tersebut, adalah sebuah informasi bohong.

Sebab berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan Polres Sumedang, kata Indra, di SDN bersangkutan ternyata tidak ada satu anak pun yang menjadi korban penculikan.

Baca Juga: Nama Ketua Baznas Sumedang Dicatut, Penipu Pura-pura Tawarkan Kendaraan 

"Informasi yang tersebar di medsos itu, langsung kami tindaklanjuti. Saat itu juga, saya langsung memerintahkan Kapolsek Rancakalong untuk melakukan pengecekkan. Dan ternyata kabar itu hanya hoax," kata Indra.

Indra menjelaskan, sesuai hasil penyelidikan pihak kepolisian, isu penculikan anak ini mencuat setelah adanya informasi yang beredar di medsos. 

Kabar bohong yang tersebar di medsos tersebut, sambung Indra, berisi tentang informasi peringatan yang isinya "waspada penculikan anak sekolah baru terjadi di SDN Sukanandur dan SDN Pasirlaja, 9 orang siswa SD dipaksa masuk mobil".

Baca Juga: Dua Terdakwa Kasus Korupsi Proyek Jalan di Sumedang Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara

Namun faktanya, informasi yang disebarluaskan dalam medsos itu ternyata hanya hoax. Guna menindaklanjutinya, Polres Sumedang kini telah memeriksa dua orang penyebar informasi hoax, salah satunya EK (53) warga Kecamatan Sumedang Utara, yang sempat memosting informasi itu dalam status Whatsapp pribadinya.

"Pada saat dilakukan pemeriksaan, EK mengaku secara spontan menulis informasi itu melalui status WhatsApp, setelah menerima informasi dan melihat foto imbauan tentang penculikan anak dari warga lainnya, yakni DC (37), warga Kecamatan Rancakalong," ujar Indra.

Kemudian, kata Indra, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap DC, dia sendiri mengaku menerima informasi penculikan tersebut, dari grup WhatsApp Kelas VI SDN Sukanandur.

Baca Juga: Peluang Pilkada di Sumedang Masih Terbuka, Pakar Politik Unpad Sebut Petahana Potensial Maju

Setelah dilakukan penelusuran, ternyata isi berita di grup WhatsApp Kelas VI SDN Sukanandur itu isinya “Assalamualaikum, pa punten pami uih kedah sasarengan, ulah nyalira-nyalira aya culik melang”.

"Kesimpulan dari hasil pemeriksaan kami, berita hoax ini muncul akibat kesalahpahaman dan spontanitas saja. Untuk itu, kasus ini tidak kami lanjutkan secara hukum. Kedua pelaku, hanya diminta membuat surat pernyataan dan video klarifikasi untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat," tutur Indra.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler