Kisah Nelayan Asal Banten 8 Hari di Lautan hingga Diselamatkan di Tasikmalaya, Makan Apa Saja, Minum Air Hujan

31 Januari 2023, 20:42 WIB
Seorang nelayan asal Kecamatan Malingping Kabupaten Rangkasbitung, Banten, Makmur (63), diselamatkan petugas Polair Polres Tasikmalaya di Pantai Cemara Pangkalan, Desa Mandalajaya, Kecematan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya, setelah delapan hari terombang-ambing di lautan, Selasa 31 Januari 2023.* /kabar-priangan.com/Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Seorang nelayan asal Kampung Jati Muara Desa Binuangeun, Kecamatan Malingping, Kabupaten Rangkasbitung, Banten, selama delapan hari terombang-ambing di lautan lepas tanpa bisa apa-apa. 

Hingga akhirnya nelayan tradisional yang diketahui bernama Makmur (63) itu ditemukan dan diselamatkan petugas Polisi Perairan (Polair) Polres Tasikmalaya di Pantai Cemara Pangkalan, Desa Mandalajaya, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa 31 Januari 2023.

Makmur telah berada di lautan sejauh kurang lebih 300 Km akibat mesin perahu yang dipakainya tidak berfungsi. Sosok nelayan tersebut mengaku mampu bertahan sekuat tenaga mengandalkan air hujan untuk minum.

Baca Juga: Kagumi Aquarium Indonesia, Wagub Uu: Pemprov Jabar Memberi Dukungan Dana yang Luar Biasa kepada Pangandaran

Sedangkan untuk makan, ia berusaha memakan apa saja yang berhasil ditangkap di tengah lautan. "Alhamdulillah saya masih bisa selamat. Semula saya sudah putus asa karena terombang-ambing tanpa arah," ucapnya saat menjalani pemeriksaan medis Puskemas Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

Makmur mengaku dirinya semula akan pulang setelah melaut dua hari, tetapi kehabisan bahan bakar dan malah terbawa gelombang laut. Total selama delapan hari berada di lautan lepas dan bertahan mengandalkan persediaan yang ada.

"Saya tidak bisa menghubungi keluarga atau nelayan lain karena hape yang dibawa pun mati setelah kehabisan baterai," ucapnya.

Baca Juga: SKOR AKHIR PSIS VS PERSIB 1-3, 'Maung Bandung' ke Puncak Kembali Kudeta Persija, Ini Klasemen Pekan ke-21 

Kasat Polair Polres Tasikmalaya AKP Hari Sakti menyampaikan, dari informasi yang diperoleh, Makmur berangkat seorang diri untuk melaut pada Senin 23 Januari 2023. Dia berangkat dari Muara Binuangeun untuk mencari ikan selama beberapa hari ke depan.

Tetapi pada Kamis 26 Januari 2023 korban bermaksud untuk pulang karena gelombang tinggi dan angin kencang. "Namun perahunya malah terseret gelombang laut sehingga kehabisan bahan bakar," kata Hari.

Ditambahkan Hari, kala itu korban sempat melepas jangkar kapal, namun nahasnya rantai jangkar malah terputus karena tidak kuat menahan ombak besar. Sehingga perahu makin terombang-ambing hingga akhirnya sampai di perairan Tasikmalaya.

Baca Juga: Cek di Sini! Apa Saja Peringatan Hari Besar Nasional dan Internasional di Bulan Februari 2023?

Petugas Polair Polres Tasikmalaya yang sedang patroli kemudian melihat perahu yang tidak dikenal di lautan. Hingga akhirnya petugas yang hendak melakukan pemeriksaan menemukan satu orang penumpang perahu tersebut dan meminta pertolongan.

"Saat patroli, petugas melihatnya. Lantas kami bawa perahu bersama korban ke pinggir pantai," ujar Hari.

Makmur (kanan), nelayan asal Rangkasbitung, Banten.*

Saat ini pihak Polair Polres Tasikmalaya berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten agar korban bisa segera dijemput oleh keluarganya. "Anggota kami sudah berkoordinasi dengan syahbandar di wilayah Banten, supaya anggota keluarganya menjemput ke Satpolair Tasikmalaya di Cipatujah," kata Hari. 

Baca Juga: Pengendara Ojol Maxim di Tasikmalaya Unjuk Rasa, Menolak Keras Aturan Aplikator yang Merugikan

Hari juga bersyukur korban selamat dengan kondisi fisik sehat. Hal itu menurutnya merupakan keajaiban karena korban sudah kehabisan bekal makanan terutama air minum selama delapan hari di lautan.

"Alhamdulillah, setelah diperiksa oleh dokter Puskemas Cipatujah kondisi kesehatannya baik. Ini merupakan suatu keajaiban karena korban lebih dari tiga hari tidak minum, biasanya orang akan pingsan karena dehidrasi," ujar dia.*




Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler