Bentuk Solidaritas, ABT Siap Kawal BEM STMIK Tasikmalaya untuk Audiensi di Kemendikbud

28 Maret 2023, 12:01 WIB
Sesi foto bersama antara Aliansi BEM Tasikmalaya bersama BEM STMIK Tasikmalaya selepas aksi /Dok. ABT

KABAR PRIANGAN - Masalah pencabutan izin operasional Kampus STMIK Tasikmalaya oleh Kemendikbud Ristek mengundang reaksi dari sejumlah mahasiswa.

Ratusan mahasiswa STMIK Tasikmalaya melakukan aksi unjukrasa di Kampus STMIK Tasikmalaya, Jalan RE Martadinata Indihiang Kota Tasikmalaya, pada Senin 27 Maret 2023 kemarin.

Diketahui, Ditjen Dikti menemukan 40 instrumen temuan sehingga pihaknya harus mencabut izin operasional Kampus STMIK Tasikmalaya.

Seperti yang dituturkan oleh Plt Ketua STMIK Tasikmalaya, Rahadi Deli Saputra bahwa pencabutan izin kampusnya atas beberapa sebab.

Baca Juga: Dugaan Kelas Jauh Ilegal hingga Jual Beli Ijazah, Ini Temuan Mahasiswa STMIK Tasikmalaya saat Demo!

"Kami tidak hafal betul 40 temuan itu, intinya terkait kompleksitas data," kata Rahadi kepada wartawan.

Berbeda dengan temuan para mahasiswa, sebab izin operasional Kampus STMIK Tasikmalaya dicabut karena pengadaan kelas jauh ilegal dan dugaan jual beli ijazah.

Hal ini disampaikan oleh salah satu alumni Kampus STMIK Tasikmalaya lulusan tahun 2020 yang minta disamarkan namanya, FK.

Baca Juga: Izin Kampus STMIK Tasikmalaya Dicabut Kemendibud Ristek, Begini Nasib Mahasiswa!

FK mengikuti unjukrasa dan menyampaikan kekecewaannya karena ijazah yang ia dapatkan tidak terdaftar di PDDikti.

"Saya termasuk alumni STMIK Tasikmalaya tahun 2020. Ternyata, ijazah yang saya dapat tidak terdaftar di Ditjen Dikti. Kalau begini kan ilegal," kata FK.

"Bahkan tidak cuma saya. Di grup WA Alumni pun masih banyak yang sama, masalahnya ijazah ilegal. Ada informasi juga katanya jual beli ijazah," tambahnya.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Bandung yang Lagi Hits Malam Hari, Cocok Sambil Ngabuburit Asik!

Para peserta aksi mengepung Kampus STMIK Tasikmalaya dengan menuliskan beragam kekecewaannya di spanduk. Sedikitnya, ada 400 peserta mengikuti aksi ini.

Tak hanya mahasiswa STMIK Tasikmalaya saja, Aliansi BEM Tasikmalaya (ABT) ikut mengawal jalannya aksi.

Kordinator Aliansi BEM Tasikmalaya (ABT), berinisial RS mengikuti audiensi bersama 50 anggotanya sebagai bentuk solidaritas.

Baca Juga: 10 Cara Mencari Siaran TV Digital Set Top Box Secara Manual

"Kami ikut aksi di STMIK Tasikmalaya karena sebagai bentuk solidaritas antara ABT bersama BEM STMIK Tasikmalaya. Mau bagaimanapun, BEM STMIK Tasikmalaya adalah bagian dari ABT," kata RS saat dihubungi wartawan Kabar Priangan melalui telpon.

"Sebelum aksi, kami ABT dan BEM STMIK Tasikmalaya menggelar konsolidasi terkait permasalahan ini. Namun karena tidak ada hasil, makanya ikut aksi," tambahnya.

Kendati demikian, RS akan bersedia membantu BEM STMIK Tasikmalaya untuk mengatasi persoalan ini.

"Sebetulnya ini ranah dapur Kampus STMIK Tasikmalaya. Namun jika diperlukan, ABT akan siap kawal BEM STMIK Tasikmalaya untuk audiensi ke L2Dikti atau Kemendikbud Ristek," tandasnya.***

Editor: Dian Maldini

Tags

Terkini

Terpopuler