Ratusan Anak Asal Tasikmalaya Diduga Jadi Santri Al Zaytun di Indramayu, Sikap Resmi Pemerintah Ditunggu

23 Juni 2023, 23:01 WIB
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto. Ratusan anak asal Tasikmalaya diduga menjadi santri di Al Zaytun.* /kabar-priangan.com/Dok/

KABAR PRIANGAN - Eksistensi Pondok Pesantren Al Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang sudah cukup lama, membuat lembaga pendidikan keagamaan tersebut cukup dikenal. Bahkan tak hanya di wilayah Jabar saja.

Karena itulah banyak orangtua yang memasukkan anaknya menjadi santri di Al Zaytun. Termasuk dari Tasikmalaya, Jabar, diduga ada ratusan anak yang masantren di ponpes itu. Saat itu mereka pun terlibat dalam gonjang-ganjing pro-kontra keberadaan ma'had pimpinan Panji Gumilang tersebut.

Fakta tersebut diungkap Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Jumat 23 Juni 2023. "Diduga ada ratusan anak dari Tasikmalaya yang belajar dan menjadi santri di Al Zaytun," ucap Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.

Baca Juga: Kemenag Tanggapi Kontroversi Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Akan Dibekukan Jika Lakukan Hal Ini

Walau begitu, lanjut Ato, sampai saat ini KPAID Kabupaten Tasikmalaya belum menerima laporan secara langsung dari orangtua santri terkait keberadaan anak mereka yang diduga ikut terlibat polemik Al Zaytun. "Hingga saat ini, KPAID Kabupaten Tasikmalaya memang belum menerima laporan atau pengaduan dari warga mengenai anak dari Tasikmalaya yang menjadi santri belajar di Al Zaytun," ujar Ato.

Adanya dugaan ratusan anak asal Tasikmalaya menjadi santri Al Zaytun itu karena Al Zaytun sudah cukup lama berdiri dan peminatnya dari Tasikmalaya memang ada. Bahkan dugaan sementara cukup banyak.

Menyikapi hal tersebut, KPAID Kabupaten Tasikmalaya hingga saat ini, belum bisa berbuat banyak. Soalnya ajaran Panji Gumilang sebagai pimpinan Al Zaytun belum bisa dijustifikasi sebagai hal yang sesat, atau belum ada keputusan resmi dari pemerintah bahwa ajaran di Al Zaytun sesat.

Baca Juga: Tol Cisumdawu Beroperasi Juli 2023, Berkontribusi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jabar

Karena itulah pihaknya masih menunggu perkembangan bagaimana keputusan pemerintah terhadap Al Zaytun. "KPAID masih menunggu keputusan pemerintah. Setelah ada keputusan, baru kami akan melakukan improvisasi untuk percepatan menyelamatkan anak-anak Kabupaten Tasikmalaya yang ada di Al Zaytun," ujar Ato.

"Prinsipnya anak-anak tersebut harus tetap terpenuhi haknya. Kalau ada efek dari kasus ini, kami siap untuk memberikan pendampingan psikis kepada mereka," ucapnya melanjutkan.

Untuk tahap awal saat ini, KPAID Kabupaten Tasikmalaya akan membentuk tim untuk melakukan pendalaman. Nantinya tim tersebut bertugas mendata jumlah anak dari Kabupaten Tasikmalaya yang belajar di Al Zaytun.  "Kami akan mencoba lakukan investigasi lebih jauh. Salah satunya dengan membentuk tim yang akan mencari dan mendata anak dari Kabupaten Tasikmalaya yang ada di sana," ucap Ato.***

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler