Kisah Daryaman dari Cijeungjing Ciamis, Penjual Gorengan yang Raih Gelar Doktor

25 Februari 2024, 15:04 WIB
Penjual gorengan asal Cijeungjing Ciamis meraih gelar doktor. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Siapa sangka, seorang penjual gorengan bisa menggapai mimpinya dengan menempuh pendidikan tinggi hingga dapat mewujudkan cita - citanya.  

Hal itu yang dialami Daryaman (40), seorang pedagang gorengan di Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang mampu menempuh pendidikan tinggi S3 hingga bergelar doktor.

Daryaman menjadi pedagang gorengan sudah 12 tahun lamanya. Ia berjualan setiap malam dari jam 20.00 WIB hingga dini hari. Gorengan buatan Daryaman pun cukup laris dan terkenal. Seperti gehu, bala-bala, dan cipe atau mendoan.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata Kuliner di Ciamis Paling Populer, Ada Rumah Makan Legend Sejak 1958! Nomor 5 Populer Banget!

Ia berjualan di warung kecil di dekat MTs Miftahussalam, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis. Warungnya pun selalu ramai jadi andalan ketika lapar di malam hari.

Daryaman nampak tidak berbeda dengan pedagang lain, tapi ternyata ia memiliki gelar pendidikan tinggi. Diketahui Daryaman meriah gelar Doktor atau S3 Ilmu Pendidikan Islam dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati, Bandung.

Daryaman ketika ditemui Kabar Priangan di warungnya beberapa hari lalu bercerita, proses menempuh gelar doktor itu tidak mudah. Penuh perjuangan dengan biaya yang juga tidak sedikit.

Baca Juga: Cegah DBD, Pemerintah Bersama Warga Baregbeg Ciamis Bersihkan Baliho Bekas Pemilu

Nabung Dari Jualan Gorengan

Demi meraih cita-citanya, Daryaman menabung Rp30 ribu setiap malam hasil dari jualan gorengan.

Daryaman mengaku tidak mengandalkan beasiswa untuk menempuhnya. Ia sejak kecil dilatih untuk mandiri, semua proses pendidikan tingginya pun ditempuh secara mandiri.

"Perjuangannya panjang, saya meski pedagang gorengan ingin meraih cita-cita meraih doktor. Memang keadaan saya seperti ini bukan PNS, awalnya mana mungkin gitu kan. Sejak 2017 saya mulai menabung Rp30 ribu dari hasil gorengan setiap malam untuk biaya kuliah," ujar Daryaman.

Baca Juga: Rumah Warga di Cisaga Ciamis Nyaris Ambruk Akibat Pergeseran Tanah, Penghuni Diungsikan

Buang Rasa Gengsi

Pada tahun 2020, Daryaman pun memutuskan mendaftar masuk program S3 di UIN Bandung. Diketahui Daryaman sebelumnya telah menempuh S1 dan S2 di IAID Darussalam, Ciamis.

"Alhamdulillah atas izin Allah SWT kemarin sidang terbuka 6 Februari. Perjuangan itu bisa dilalui sekarang sudah diraih, semoga dengan gelar ini lebih amanah. Apa pun profesi kita, buanglah rasa gengsi. Saya mandiri tidak melalui beasiswa. Sejak di Darussalam saya dilatih untuk mandiri," ungkapnya.

Daryaman juga diketahui adalah dosen Ilmu Kewirausahaan di IAID Darussalam Ciamis. Meski demikian, Daryaman tidak pernah gengsi berjualan gorengan malam hari untuk menambah penghasilan.

Baca Juga: Kasus DBD di Baregbeg Ciamis Meningkat, 13 Orang Dirawat dan 1 Meninggal

"Siang ngajar jadi dosen, malam jualan gorengan. Mata kuliah yang saya ajar seputar ilmu kewirausahaan," jelasnya.

Daryaman mengaku meski sudah mendapat gelar Doktor, namun ia akan tetap jualan gorengan. Tapi kini Daryaman berjualan dari pukul 19.00 WIB sampai tengah malam dari biasanya yang sampai dini hari. Dalam semalam, Daryaman bisa menghabiskan 8-12 kilogram terigu.

Gorengan yang dijualnya pun murah hanya Rp500, jadi tak heran warung gorengannya cukup ramai. Daryaman pun bisa meruap omzet hingga Rp5 juta sampai Rp10 juta per bulan.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler