KABAR PRIANGAN - Seorang bocah perempuan berusia 13 tahun di Kabupaten Pangandaran diduga menjadi korban asusila ayah tirinya.
Kepala Dusun setempat di Desa Pamotan, Wanto membenarkan, adanya informasi terkait satu anak yang menjadi korban asusila.
"Korban berinisial H dan kejadiannya saat korban masih duduk di bangku SMP. Tapi, baru terkuak sekarang," kata Wanto saat diwawancarai melalui WhatsApp, Rabu 28 Februari 2024 pagi.
Baca Juga: Seni Ronggeng Amen Pangandaran Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Beda dengan Ronggeng Gunung
Jadi, terkuaknya setelah korban didampingi keluarganya mendatangi kantor Polsek Kalipucang Polres Pangandaran.
"Ya, mungkin sama ibu dan uwa'nya mau buat laporan tanpa sepengetahuan ayah tirinya," katanya.
Ditangani Unit PPA
Sementara Kanit Reskrim Polsek Kalipucang, Bripka Dani Erwanto mengatakan, kasus tersebut saat ini sedang ditangani di unit PPA Sat Reskrim Polres Pangandaran.
Baca Juga: Jelang Ramadan Harga Bahan Pokok di Pangandaran Diprediksi Naik Terutama Komoditas Ini
"Sekarang, lagi di Polres sedang membuat laporan dulu," ujar dia.
Untuk informasi pasti kronologisnya, pihak korban belum bisa ditanya secara gamblang karena mungkin masih trauma.
"Si neng'nya masih tertutup, belum kebuka. Kalau bunting sih tidak, hanya korban menjadi pendiam gitu," ucap Dani.
Baca Juga: Rumah Warga di Pangandaran Hancur Disambar Petir, Karwin: Terdengar Suara Dentuman Seperti Bom
Namun, lanjut Ia, secara sekilas si korban awalnya tinggal bersama orang tua atau ayah tirinya.
"Terus, ya dilakukan persetubuhan sama bapak tirinya. Dan itu terjadi sejak korban kelas 2 SMP atau Juni 2022 sampai akhir sekolah SMP di bulan Februari 2023," katanya.
Untuk kronologis lengkap, saat ini pihaknya masih berupaya untuk mendapatkan informasi dari korban.
Baca Juga: Rumah Warga di Pangandaran Hancur Disambar Petir, Karwin: Terdengar Suara Dentuman Seperti Bom
"Jadi, kita baru akan menerima laporan. Belum menginjak ke pelaku," ujarnya.***