Network
KABAR PRIANGAN - Pasangan lanjut usia Iin Suhana (71) beserta istrinya Ny. Sukarsih (65), warga Dusun Kebon Kopi, Desa Margamukti, Kecamatan Sumedang Utara, belakangan ini mendadak viral.
Penyebabnya, salah seorang warganet memposting foto pasangan ini di sebuah akun media sosial. Dalam foto yang dipostingnya itu, nampak pasangan lansia ini sedang duduk di sebuah saung mirip gubuk, yang berada di sekitar lahan pesawahan.
Yang membuatnya viral, dalam postingannya tersebut warganet bersangkutan menambahkan keterangan, bahwa pasangan lansia ini tidak punya rumah, mereka hanya tinggal di gubuk itu dan membutuhkan uluran tangan.
Baca Juga: Warga Belum Diizinkan Pulang ke Rumah, Pergerakan Tanah di Desa Karyamekar Masih Terus Terjadi
Namun ketika wartawan mencoba menemui pasangan tersebut di gubuk sawahnya yang berada di wilayah Dusun Panyindangan, Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong, Sumedang, si kakek dan nenek dengan tegas langsung membantah isu yang disampaikan dalam postingan tersebut.
Karena menurut pengakuan Iin Suhana beserta istrinya Ny. Sukarsih, mereka berdua tinggal di gubuk itu bukan untuk menetap, akan tetapi hanya sekadar menunggu tanaman padinya yang sudah mulai berbunga.
Dan itu pun hanya sesekali saja, bila kebetulan cuaca buruk dan mereka males untuk pulang, baru menginap di gubuk tersebut. "Kami menginap di sini paling hanya sesekali saja. Itu pun, kalau pas turun hujan, dan kami males pulang karena perjalanan ke rumah lumayan jauh," kata Ny. Sukarsih, kepada wartawan, Senin (15/2/2021).
Baca Juga: Gugatan Sengketa Pilkada Pangandaran 2020, Ditolak Mahkamah Konstitusi
Menurut Ny. Sukarsih, dia bersama suaminya justru tidak mengetahui soal postingan tersebut. Malah dia sendiri, mengaku heran karena belakangan ini banyak aparat pemerintah yang datang ke saungnya untuk menanyakan kondisi kesehatannya.
"Terus terang saya juga kaget, soalnya akhir-akhir ini banyak yang mendatangi kami, katanya foto kami viral di medsos," ujarnya.
Terkait postingan fotonya tersebut, Ny. Sukarsih dengan tegas membantah soal postingan tersebut. Karena menurut dia, gubuk (saung) itu hanya tempat istirahat selama mereka sedang mengurus padi.
Baca Juga: Keluarga Ashanty dan Anang Hermasyah Positif Covid- 19
Sedangkan tempat tinggal sehari-harinya, dia bersama suamainya menetap di rumah anaknya di Dusun Kebon Kopi, Desa Margamukti, Kecamatan Sumedang Utara.
"Kami memang tidak memiliki rumah sendiri. Soalnya kami tinggal bersama anak kami. Jadi kalau ada isu kami diusir oleh anak dan menantu kami, isu itu tidak benar," ujarnya.
Postingan pasangan lansia yang sempat viral di media sosial ini, ternyata bukan hanya membuat kaget orang yang dipostingnya saja, akan tetapi telah membuat pihak keluarga menjadi merasa terpojokan.
Baca Juga: Prajurit TNI AD Gugur dalam Baku Tembak dengan KKB
Seperti diakui Ny. Ai Kurnia (45), menantu dari pasangan Iin Suhana dan Ny. Sukarsih. "Saya minta informasi ini diluruskan. Karena postingan mengenai orangtua saya ini benar-benar tidak seuai dengan fakta. Terus terang saja, kami tidak mengusir orangtua kami," kata Ny. Ai.
Atas nama keluarga, Ny. Ai sangat menyesalkan perbuatan warganet yang telah memposting orangtua mereka pada sebuah akun media sosial tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Karena sebelum diposting, orangtua dan pihak keluarga juga tidak pernah merasa dikonfirmasi terlebih dahulu.
"Kami minta postingan itu dihapus, karena postingan tersebut jelas-jelas tidak benar," ujar Ny. Ai. Pernyataan yang disampaikan Ny. Ai Kurnia ini, dipertegas pula oleh Kepala Desa Sukamaju Kecamatan Rancakalong, Lukman Hakim.
Baca Juga: Hasil Tes Swab Klaster Pesantren Kota Tasikmalaya, Sebanyak 380 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19
"Sejak postingan itu viral di medsos, saya sendiri langsung mengecek ke lokasi, karena kebetulan foto dalam postingan itu berada di wilayah kami," kata Lukman.
Namun setelah diklarifikasi langsung kepada pasangan lansia tersebut, lanjut Lukman, mereka berdua itu sebenarnya tidak tinggal menetap di saungnya. "Jadi mereka ini tinggal di saung karena sedang menggarap sawah. Bukan menetap seperti yang diramaikan di medsos," ujar Lukman.
Sebagai pemerintah desa, Lukman pun mencoba menawarkan kepada pasangan suami istri tersebut, seandainya mereka ingin tinggal menetap di dekat lokasi pesawahannya. Karena apabila pasangan suami istri ini berminat untuk menetap, pihak desa siap untuk memfasilitasinya.
"Kalau bapa dan ibu mau tinggal menetap di sini. Kami pasti akan memfasilitasi segala keperluannya," tutur Lukman. (Taufik Rochman)***
