Mardani Ali Sera: 80 Persen Kriminalitas dan Perang Suku Dipicu Miras

- 1 Maret 2021, 19:39 WIB
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera /Intagram@mardanialisera/

KABAR PRIANGAN - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera turut mengomentari soa lminuman keras (miras) yang kini ditetapkan menjadi daftar positif investasi (DPI) melalui kebijakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Dia menyebutkan, selama ini banyak daerah yang merasakan dampak negatif dari
mengonsumsi miras. "Banyak daerah sudah merasakan bahaya miras, contohnya
Papua," tulis Mardani pada akun pribadinya @MardaniAliSera yang diunggah, Senin
1 Maret 2021.

Dia juga menyinggung kejahatan sosial atau tindak kriminalitas yang selama ini banyak
meresahkan masyarakat. Tindakan tersebut, juga dipicu oleh miras. Bahkan, kata dia
80 persen tindakan kriminalis disebabkan karena miras. "Data kriminalitas 80 persen
krn miras," cuit Mardani.

Baca Juga: Personel Brigif Raider 13 Galuh Kostrad Jalani Tes Urine Cegah Masuknya Narkoba di Kalangan TNI

Lebih lanjut dia mengatakan, dampat dari miras juga tak hanya mendorong seseorang
untuk melakukan tindak kejahatan, dibanyak tempat di Indonesia telah terjadi huru-hara
seperti perang antar suku juga disebabkan karena minuman keras."Perang suku juga di picu miras," sambung Mardani menegaskan.

Miras merupakan minuman yang tak lazim bagi kebanyakan masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu penolakannnya tak hanya dilakukan kalangan Muslim yang dengan
tegas mengatakan miras sebagai barang haram.

Penolakan dilakukan agama lainnya karena dampak negatif yang ditimbulkannya
tidak hanya dirasakan si pengguna, akan tetapi pengaruhnya bisa meluas di tengah masyarakat.

Baca Juga: Pak Polisi di Kota Tasikmalaya Ini Histeris Takut Disuntik Vaksin

Menurut Mardani, dampak buruk dari miras dirasan juga oleh masyarakat Papua.
Kondisi tersebut telah membuat para pengurus gereja setempat bereaksi menolak
legalitas miras di tanah kelahiran mereka. "Wajar pengurus gereja dan para penginjil
menolak miras di Papua," tulis Mardani.

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x