Warga Hilir Bendungan Jatigede Cemas Sikapi Ancaman Gempa Sesar Baribis

- 7 Maret 2021, 14:14 WIB
Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang Jawa Barat
Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang Jawa Barat /kabar-priangan. com/ Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Masyarakat yang bermukim di hilir Bendungan Jatigede, Kabupeten Sumedang, Jawa Barat kembali merasakan kecemasan.

Kecemasan masyarakat dipicu adanya keterkaitan potensi ancaman gempa sesar Baribis dengan keberadaan Bendungan Jatigede.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabar Priangan, bahwa sesar Baribis ini membentang dan melintasi daerah Kabupaten Sumedang, Majalengka, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang, Cibatu (Bekasi), Jakarta, Tangerang, hingga Rangkasbitung.

Baca Juga: Maria Vania Tujuh Tahun Tak Makan Nasi Putih

Untuk daerah Sumedang yang dilintasi sesar Baribis: Kecamatan Wado, Jatinunggal, Jatigede, dan Tomo.

Tokoh masyarakat yang juga Anggota DPRD Sumedang asal Tomo, Dede Suwarman mengatakan, sebenarnya kekhawatiran tersebut dialami masyarakat jauh sebelum bendungan rampung dibangun.

Ia sebagai anggota DPR, pernah melalukan pembahasan dalam suatu diskusi di Bandung terkait potensi ancaman gempa sesar Baribis yang berkaitan dengan kondisi bendungan.

Baca Juga: Haedar Nashir Kepada Kader Muhammadiyah: Jangan Takut Perbarui Sistem Dari Dalam Pemerintahan

"Dulu kami juga mempertanyakan kenapa dipaksakan membangun bendungan, karena khawatir suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab dari dulu juga kami susah mendengar terkait potensi gempa sesar Baribis. Termasuk saya sendiri merasa ngeri karena saya berada di hilir bendungan," tutur Dede.
menyikapi pemberitaan yang menghubungkan ancaman gempa sesar Baribis dengan Bendungan Jatigede

Dede anggota Fraksi PDIP itu menggambarkan, kekhawatiran warga hilir bendungan beralasan, karena jika terjadi sesuatu dengan bendungan akan berdampak fatal bagi warga hilir bendungan.

Baca Juga: Mayangsari Masih Dinilai Netizen Sebagai Senior Pelakor

Hingga kini, katanya memang belum pernah terjadi gempa bumi di wilayah Jatigede yang dipicu Sesar Baribis, tetapi ancaman gempa tetap harus diwaspadai oleh semua pihak.

Beberapa contoh akibat kekhawatiran, di antaranya, warga Desa Karedok Kecamatan Jatigede meminta direlokasi dari wilayahnya.

Diketahui wilayah Desa Karedok berada di hilir bendungan.

Kata Dese, keinginan relokasi merupakan aspirasi semua warga Desa Karedok.

Baca Juga: Mengintip Tradisi Permainan Bedil Lodong di Perkampungan Pangandaran

Pengajuan keinginan relokasi sudah disampaikan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

"Ada yang paling parah di Dusun Eretan Desa Kadujaya hanya berjarak 800 meter dari bendungan. Padahal secara aturan kan tidak boleh ada pemukiman di radius tersebut. Kemudian adanya permintaan warga Desa Karedok yang meminta di relokasi dari dulu tapi pemerintah belum merealisasikan," ujarnya.

Namun demikian kata Dede sekarang bendungan sudah berdiri. Meski tetap membuat masyarakat menanggung kecemasan yang tinggi.

Baca Juga: Tanpa Bupati, Roda Pemerintahan di Ciamis Tetap Berjalan

Kata dia, untuk meyakinkan agar masyarakat di hilir bendungan tidak cemas, pihak pengelola bendungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung harus mendatangkan tim ahli.

Hal itu guna melakukan kajian dan menyatakan aman atau tidaknya bendungan.

Baca Juga: Mendadak, Kapolres Periksa Senjata Api Personel Polisi

Hasil kajian harus dipublikasi ke masyarakat agar bisa terklarifikasi.

"Kami memang berharap tidak terjadi apa-apa. Tapi paling tidak harus ada cegah dini. Jangan setelah terjadi sesuatu baru bereaksi. Kami minta turunkan tim ahli jangan sampai yang dihilir bendungan merasa was-was lagi," katanya.***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah