Hal ini disebabkan berbagai faktor sehingga para petani lebih memilih mengembangkan jeruk varietas lainnya.
Baca Juga: Wakil Gubernur Sidak, Aktivitas di Lokasi Tambang Leuweung Keusik Padakembang Dihentikan
Selain sulit untuk mendapatkan bibit, tambah Beni, para petani juga beralasan jika pola tanam jeruk garut yang asli ini terbilang lama.
Pohon jeruk garut asli ini baru bisa berbuah dan dipanen setelah usia tanamnya mencapai 5 tahun.
Dikatakannya, selain itu, dalam satu tahun jeruk garut asli hanya bisa dipanen dua kali.
Baca Juga: Bupati Sumedang: Kerjasama PKB dengan Pemda Harus Tetap Terjalin Baik
Hal ini dianggap oleh para petani kurang menguntungkan
bagi mereka sehingga banyak yang kurang berminat mengembangkannya.
Masih menurut Beni, saat ini para petani jeruk di Garut lebih tertarik untuk mengembangkan budidaya jeruk siam hasil persilangan dengan jeruk garut.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Hari Ini Bertambah 5 Orang, Satu Meninggal Dunia Sehari Sebelumnya
Hal ini dianggap bisa lebih menguntungkan mereka secara ekonomi karena jeruk varietas ini bisa berbuah sepanjang tahun sehingga panennya lebih sering.