Kenang Mamat Kawah, FKPAT dan Republik Air Lakukan Doa Bersama dan Tadabur Alam di Anak Sungai Ciwulan

- 12 Maret 2021, 07:11 WIB
Sebelum arungi anak Sungai Ciwulan, anggota FKPAT lakukan doa bersama untuk salah seorang seniornya almarhum Mamat yang lebih dulu dipanggil Sang Khaliq.*
Sebelum arungi anak Sungai Ciwulan, anggota FKPAT lakukan doa bersama untuk salah seorang seniornya almarhum Mamat yang lebih dulu dipanggil Sang Khaliq.* /kabar-priangan.com/Agus Pardianto/

KABAR PRIANGAN -  Dalam memeringati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW sekaligus mengenang Almarhum mantan Ketua FKPAT Periode VI Mamat Kawah, Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya bersama komunitas Republik Air, menggelar doa bersama dan tadabur alam dengan melakukan arung jeram di sepanjang anak sungai Ciwulan, Tasikmalaya, Kamis, 11 Maret 2021.

Salah seorang penggagas kegiatan, Jejen Brosjen, mengungkapkan, jika para penggiat air yang terhimpun di Kota Tasikmalaya sangat banyak, namun dikarenakan pada masa pandemi Covid-19 sehingga dibatasi.

"Dalam giat ini, kita hanya menurunkan tiga perahu ditambah para riverboarding dan pengguna kayaking, hanya sebagai simbol kepedulian kami juga terhadap aliran sungai di Tasikmalaya," ucapnya.

Baca Juga: FKPAT Tasikmalaya Berduka, Mantan Ketua periode VI Mamat Kawah Tutup Usia

Meski debit air kurang mumpuni, namun terjangnya bebatuan, salah seorang peserta sempat "lebos" terbawa arus sungai.

Beruntung, dengan pengalaman yang cukup serta dibantu tim riverboard, sang peserta kembali bisa melanjutkan perjalanan hingga usai.

"Kondisi arung jeram memang memerlukan fokus yang tinggi, serta kuda-kuda yang bagus, dan jika lepas dari perahu, disarankan jangan panik," terang salah satu peserta, Tedi Karat.

Baca Juga: 47 Pasien Positif Korona Klaster Senam Warga Puspahiang Tasikmalaya Dievakusi ke Wisma Haji

Start dari Kampung Asta Kawalu dan finish di Kedungwaru, Leuwiliang, dengan perjalanan kurang lebih 5 jam tersebut, tanpa terasa sangat dinikmati para peserta kegiatan, namun disayangkan kondisi sungai anak Ciwulan tersebut, di sepanjang jalan banyak digunakan sebagai aliran pembuangan, bahkan terkadang ada serpihan sampah yang ikut mengalir.

"Kami sarankan kepada masyarakat agar bisa peduli dengan sungai dan bisa menjaga kelestarian sungai," terang Tedi Karat.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x