Polling Pilkada Kota Banjar Menuai Pro Kontra, Pemerhati Politik Minta Polling Dihentikan Dulu

- 16 Maret 2021, 20:29 WIB
Pengamat Politik dan Pemerintahan, Sidik Firmadi, S.IP., M.IP.
Pengamat Politik dan Pemerintahan, Sidik Firmadi, S.IP., M.IP. /Dok. pribadi./



KABAR PRIANGAN - Polling bertajuk “Siapa Tokoh yang Layak menjadi Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Kota Banjar Periode 2024-2029”, menuai beragam reaksi dan pro kontra dari sejumlah komponen masyarakat, termasuk tokoh-tokoh politik di Kota Banjar.

Mantan Wakil Wali Kota Banjar, H. Akhmad Dimyati pun angkat bicara mengenai polling ini. Menurut dia, polling-polling seperti itu hanya sebuah indikasi yang amat sangat kecil.

"Besarnya dukungan terhadap individu, seorang tokoh untuk nyalon wali kota, tentunya diharuskan berbuat dulu untuk masyarakat, menyejahterakan umat, tidak ujug-ujug jadi tokoh hanya sekadar hasil dari polling-pollingan. Ini penting supaya tak menimbulkan tragedi yang fatal di masa mendatang ," ujarnya.

Baca Juga: LBH Ansor : Penanganan Kasus Bansos di Kabupaten Tasikmalaya Jangan Terkesan Lamban

Lebih lanjut dia berpesan kepada peraih suara polling tak jumawa, gegara hasil polling.

"Mungkin saja suara polling itu diperoleh dari orang yang suka dunia maya, bermedsos ria saja," ujarnya.

Namun salah seorang tokoh masyarakat Kota Banjar, H. Dadan Ramdan, S.IP, MM, polling sebagai ajang edukasi berpolitik, melatih percaya diri dan kekuatan diri.

Baca Juga: Pemasungan Masih Terjadi, Pengidap Gangguan Jiwa di Garut Capai 2.292 Orang

"Ini merupakan ajang intropeksi kepercayaan warga dunia maya," ujarnya.

Menurutnya, suara polling bukan jaminan meraih kemenangan dalam pilkada.

Berhasil atau tidaknya, itu sangat tergantung peran aktif parpol, selaku pemegang perahu, termasuk kepemilikan mahar politik untuk modal pilkada.

Baca Juga: Diduga Pasien Tak Jujur, 18 Petugas Puskesmas Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya Terpapar Covid-19

"Walaupun hasil pollingnya bagus, jika anggaran minim, dipastikan sulit menang ," ujarnya.

Idealnya, kata Dadan, calon mendatang, polling bagus, modal dana kuat dan memiliki partai serta dipercaya masyarakat. Jika semua terpenuhi lengkap, diyakini tidak akan korupsi setelah terpilih nanti.

Pengamat Politik dan Pemerintahan, Sidik Firmadi, S.IP, M.Ip mengatakan, polling calon wali kota untuk saat ini masih terlalu jauh.

Baca Juga: Sebuah Rumah di Kadipaten Rusak Tersambar Petir

Kondisi ini tidak ada urgensinya saat ini, karena belum memasuki tahun politik.

"Saat kondisi dan situasi masih pandemi covid-19, diharapkan semua energi pemerintah, tokoh masyarakat dan politisi serta para tokoh yang lain, dicurahkan untuk membantu dan menangani pandemi covid-19, terutama terkait dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat," ujarnya.

Dijelaskan dia, terakhir ini banyak masyarakat yang mendadak miskin, susah mendapatkan pekerjaan dan penghasilan.

Baca Juga: KBM Tatap Muka di Tasikmalaya Belum Dizinkan, Kadisdik: Baru 20 Persen Guru di Kota Tasik Divaksin

Berlatar itu, sangat tidak elok dan terasa melukai hati masyarakat jika ada pihak-pihak yang justru membahas permasalahan politik (pilkada) yang masih sangat jauh selama ini.

"Polling berdampak terhadap masyarakat secara tidak langsung. Seiring nama tokoh tercantum pada polling, secara tidak langsung ditarik dalam pusaran isu politik (pilkada), sehingga berpotensi mengganggu kinerja dan konsentrasinya dalam melayani masyarakat sesuai dengan posisinya masing-masing ," ujarnya.

Berlatar pertimbangan-pertimbangan itu, dia berharap polling atau survai calon wali Kota Banjar 2024, ditunda dahulu.

Baca Juga: Dinkes Pastikan Guru di Kecamatan Leles Garut, Sakit Bukan Karena Vaksin

"Pertimbanganya, biar semua kekuatan dan energi digunakan untuk fokus dan berkonsentrasi menangani pandemi covid-19 di Kota Banjar," ujarnya.

Inisiator polling, Firman Nugraha, SH menyatakan, polling dengan 30 nama digelarnya selama sepekan. Dulu dibuatnya Jumat, 12 Maret 2021 dan dijadwalkan ditutup atau berakhir Jumat, 19 Maret 2021.

"Polling ini ibarat tarung bebas. Misal, kehadiran politisi yang namanya tercantum pada polling itu, berasal dari beragam partai, tak didominasi oleh satu parpol tertentu saja," ujarnya.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x