Network
KABAR PANGANDARAN - Sejak Bank Sampah Sahate diresmikan di Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 13 Juli 2019, sudah ada 938 orang nasabah bank sampah yang menabung.
Jumlah tersebut berdasarkan data secara keseluruhan di Kantor Pegadaian UPC Pangandaran. Namun seiring berjalannya waktu, dari jumlah 938 nasabah itu, kini tinggal menyisakan 438 orang yang menjadi nasabah aktif.
Hal itu disampaikan Ketua Bank Sampah Sahate Pangandaran Sambas Randi Sanjaya saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu 17 Maret 2021.
Baca Juga: Goa Ciperengut di Masawah Pangandaran Berpotensi Jadi Wisata Edukasi
"Mayoritas sekitar 90 persen nasabah merupakan warga Pangandaran. Selebihnya merupakan warga luar Pangandaran, salah satunya warga Bandung yang berdomisili di Pangandaran," ucap Sambas.
Sambas menyebutkan, cara menjadi nasabah Bank Sampah, pihaknya melakukan sosialisasi produk Bank Sampah kepada masyarakat.
Sampah yang diterima untuk sementara jenis sampah nonorganik. “Lalu ditawarkan melalui tabungan emas di PT Persero Pegadaian,” ujar Sambas.
Baca Juga: Sehari, Terjadi 46 Kasus Positif Baru Berasal dari Klaster Keluarga
Caranya, menurut Sambas, nasabah mengumpulkan sampah nonorganik di rumah masing-masing dan dijemput bola oleh petugas dari Bank Sampah.
