KABAR PRIANGAN - Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mengatakan, Kabupaten Sumedang sudah mempunyai inovasi dalam menghadapi kondisi yang tidak menentu karena adanya berbagai disrupsi.
"Saya namakan Disruption Innovation Village. Kita punya SAKIP Desa dan super aplikasi e-Office Desa, walaupun belum semuanya," tuturnya.
Hal itu dikatakan bupati saat memberikan sambutan dalam Pelatihan Aparatur Desa yang diinisiasi Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Baca Juga: Selesai Pilkada, KPU Kabupaten Tasikmalaya Hadapi Sidang DKPP
Pelatihan yang bertemakan "Mewujudkan Pemerintahan Desa yang Maju, Mandiri dan Sejahtera" tersebut dilaksanakan di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor dari tanggal 15 - 20 Maret 2021.
Dikatakannya, pondasi dalam membangun dalam berbagai tingkatan adalah agama, budaya dan teknologi dan pendekatan untuk membangun memakai konsep pentahelix.
"Jadi sampai desa pun harus menggunakan Pentahelix yakni memadukan antara Academic, Business, Community, Government dan Media. Jangan beriorientasi pada APBDes terus. Harus ada sumber lain yang bisa dicari," tegasnya.
Baca Juga: Gempa M 7,2, Guncang Jepang, Peringatan Tsunami Dikeluarkan
Oleh karena itu, dengan adanya SAKIP Desa, tata kelola pemerintahan desa akan berbasis kinerja dan berorientasi hasil.