BMKG Gelar Sekolah Lapangan Geofisika di Pangandaran

- 23 Maret 2021, 11:35 WIB
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata meletakkan batu pertama tempat titik kumpul evakuasi di Kantor Pemerintah Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran, Senin kemarin.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata meletakkan batu pertama tempat titik kumpul evakuasi di Kantor Pemerintah Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran, Senin kemarin. /kabar-priangan.com/Agus K/

 Hal terpenting, lanjut Jeje, pihaknya berharap para peserta selain pintar dalam hal kesiapsiagaan dini bencana, peserta juga bisa memiliki keberanian untuk menyampaikan hal-hal yang bersifat tidak populer kepada masyarakat. Salah satu contohnya meralang masyarakat menebang pohon sembarangan dan sebagainya.

"Memang untuk menyadarkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat itu prosesnya sangat panjang. Nah, mudah-mudahan dengan adanya pelatihan ini bisa memberikan contoh perilaku yang baik untuk tidak merusak lingkungan. Banjir dan longsor itu kan akibat perilaku tangan-tangan yang tak bertanggungjawab," kata Jeje.

Menurut Jeje, pandemi Covid-19 ini memberikan pembelajaran yang sangat luar biasa. Kasus Covid-19 di Pangandaran rendah karena daya dukung alam di Pangandaran bagus.

Baca Juga: Hasil Rapid Tes Antigen Positif, Dua Orang Meninggal Dunia dan Dimakamkan dengan Prosedur Covid-19

"Suhu panas sinar matahari di Pangandaran cukup bagus dan sampai ke bumi. Kalau di kota-kota besar, seperti Bandung kan sinar matahari sudah terhalang oleh gedung-gedung yang tinggi," katanya.

 Jeje juga berharap BMKG membantu peningkatan kapasitas masyarakat Pangandaran supaya tangguh terhadap bencana alam, khususnya gempa bumi dan tsunami. "Selain itu BMKG dapat membantu sarana dan prasarana yang diperlukan untuk peringatan tsunami," ujarnya.

Sementara itu
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu melalui pers rilisnya menyebutkan tujuan kegiatan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat terkait bencana alam di wilayah Pangandaran, terutama bencana gempa bumi dan tsunami. "Selain itu bertujuan mewujudkan masyarakat siaga tsunami yang diakui secara internasional," ucap Teguh.

Baca Juga: Tolak Direlokasi ke Lantai 2, Pedagang Tinggalkan Barang Dagangannya

 Menurut Teguh, hal tersebut penting karena wilayah Pangandaran merupakan wilayah yang termasuk mempunyai potensi yang tinggi terjadinya gempa bumi dan tsunami. "Wilayah Jawa Barat termasuk Pangandaran merupakan wilayah 'market bencana' termasuk bencana gempa bumi dan tsunami," ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kepala BPBD Jabar, para Kepala UPT BMKG se-Jawa Barat, Kepala SAR Bandung, Kepala BPBD Pangandaran, Danlanal Pangandaran, Danpolairud Pangandaran, pimpinan kecamatan di Pangandaran, serta Forum Kebencanaan di wilayah Pangandaran.***

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x