Jenis Pohon Mahoni Uganda Layak Dikembangkan untuk Komersial

- 1 April 2021, 10:29 WIB
KCD Kehutanan Jabar  Wilayah VI/Tasikmalaya, Iding Supriatna secara simbolis menyerahkan bibit pohon kepada kelompok tani Anaka pada acara Peringatan Hari Bhakti Rimbawan ke 38 di Kawasan wisata Anaka
KCD Kehutanan Jabar Wilayah VI/Tasikmalaya, Iding Supriatna secara simbolis menyerahkan bibit pohon kepada kelompok tani Anaka pada acara Peringatan Hari Bhakti Rimbawan ke 38 di Kawasan wisata Anaka /kabar-priangan.com/ Irman Sukmana/

KABAR PRIANGAN - Banyaknya lahan yang kurang produktif harus bisa diolah dan dimaksimalkan menjadi ladang investasi untuk bekal di masa depan.

Menanam jenis kayu mahoni uganda atau ganitri bisa jadi alternatif yang bisa dilakukan. Selain memilik prospek bagus, melakukan penanaman pohon juga akan berperan dalam menjaga lingkungan.

Kepala Cabang Dinas (KCD) Kehutanan Provinsi Jawa Barat Wilayah VI/Tasikmalaya, Iding Supriatna tak menampik bila jenis pohon mahoni uganda/afrika, layak dikembangkan untuk tujuan komersial.

Baca Juga: Menteri Sosial Kunjungi Sentra Kerajinan Tasikmalaya, Risma : Kerajinan di Daerah Harus Mau Berinovasi

Serat dan tekstur kayu yang seragam sudah lama diburu sebagai bahan baku furniture mewah, bahan ukiran maupun kayu pelapis yang eksotis.

Harganya, saat ini berada di kisaran Rp 3 juta hingaa lebih dari Rp 4 juta per M3, tergantung besaran lilitan kayunya.

Pertumbuhan jenis kayu ini juga tergolong cepat. Dalam rentang 10 tahun, diameter kayu bernama latin khaya anthoteca ini sudah mencapai 25 cm dengan tinggi 15 m.

Baca Juga: Kolonel Laut Tresna Kusumawati: Perempuan pun Bisa Menjadi Pemimpin Sumedang

Hal itu bebeda dengan mahoni biasa, dengan umur sama hanya bisa tumbuh 10 cm dan tinggi 12–13 m.

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x