“Namun sejak itu pula, tak pernah ada penataan. Padahal volume kendaraan makin padat seiring dengan berpindahnya PNS Pemkab Tasikmalaya dari Kota Tasikmalaya ke Singaparna,” katanya.
Padahal jika melihat perkembangan pesat yang terjadi seperti saat ini, seharusnya sudah ada jalan penyangga dari arah Kota Tasikmalaya ke Singaparna, agar tak terjadi kesemrawutan di pusat kota Singaparna.
Baca Juga: Babak Akhir Suami, Isteri dan Anak Saling Lapor, Putusan Majelis Hakim Bikin Tangisan Keluarga Pecah
“Sebenarnya site plannya sudah ada dan sudah dirancang sejak pemerintahan masih dipimpin oleh Bupati Tatang Farhanul Hakim. Namun anehnya, hingga saat ini belum juga dilaksanakan,” kata Arip.
Menurut site plannya, papar Arif, Jalan Lingkar ini akan dibikin dua, yaitu Lingkar Utara dan Lingkar Selatan.
Baca Juga: Gara-gara Tumis Kangkung Dimasak Pakai Oli Mesin, Satu Keluarga Dilarikan ke RSUD Sumedang
Untuk Lingkar utara, jalurnya dari kawasan Eor, kemudian Leuwisari dan keluar di kawasan Cikunir yang kemudian terhubung ke Jl. AH Nasution Kota Tasikmalaya.
Sedangkan jalur Lingkar Selatan, jalur yang direncanakan adalah dari kawasan Mangunreja, belakang Mapolres, kemudian ke Sukarema, lalu tembus di Cintaraja.
“Nah, dua jalur lingkar utara dan selatan ini, peruntukannya bagi kendaraan-kendaraan besar, seperti truk dan bus. Agar mereka tak masuk ke kawasan kota Singaparna, maka dibuatkan jalan lingkar tersebut,” kata Arip.
Baca Juga: Demi Baju Lebaran, Pedagang Asongan Nekad Mencuri Kotak Amal Masjid