KABAR PRIANGAN - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Tasikmalaya dan KONI Kabupaten Tasikmalaya akhirnya merampungkan proses pembuatan buku yang mengupas terkait keberadaan dan perkembangan olah raga bela diri pencak silat di tatar Sukapura.
Buku yang disusun Tim dari Upi yang terdiri dari Dr. Heri Yusup Muslihin, Dr. elan, Istikhoroh Nurzaman, M. pd, H. oyon Haki Pranata, M. pd, dan Wulan Nurlaela, M.Pd mengupas berbagai persoalan yang menyelimuti olah raga tradisional serta data base keberadaan jumlah paguron yang tersebar di Kabupaten Tasikmalaya.
Selain itu pembuatan buku ini jadi wujud nyata dari Tri Dharma pendidikan civitas akademika UPI dalam menyiapkan referensi untuk menambah pengetahuan, pengalaman para pembaca khususnya para pecinta pencak silat.
Baca Juga: Jalur Pantai Selatan Tasik Terpantau Lenggang
Diharapakan buku ini dapat bermanfaat untuk para pembaca dan berdampak pada perkembangan Perkembangan Paguron Pencak Silat yang ada di Kabupaten Tasikmalaya pada khususnya, umumnya perkembangan pencak silat di Indonesiia.
Dr. Heri Yusuf Muslihin, M.Pd, mengungkapkan buku ini disusun selama hampir tiga tahun mulai dari observasi, pengumpulan data, editor sampai pada proses pencetakan.
"Alhamdulilah buku ini telah selesai disusun, saya berharap buku ini bisa menginspirasi pengelolaan dan manajemen paguron pencak silat, sehingga akan berdampak pula perkembangan pencak silat saat ini," ungkapnya saat peluncuran buku di Sejretariat KONI Kabputen Tasikmalaya Halan Pemuda No. 3 Kota Tasik.alaya, Senin,10 Mei 2021.
Baca Juga: Masjid Agung Tasikmalaya Bisa Gelar Salat Id, karena Status Covid Kembali ke Zona Oranye
Heri menambahkan saat ini perkembangan olahraga pencak silat yang ada di Kabupaten Tasikmalaya dari beberapa paguron yang ada batu enam paguron yang memperlihatkan eksistensinya di bidang prestasi olahraganya, sedangkann yang lainnya lebih ke arah seni dan budayanya.
Hanya memang, manajerial paguron masih bersifat tradisional. Sehingga ke depan mengingat potensi medali yang diperebutkan sangat banyak dan menjadi jenis olahraga asli tanah air, maka diperlukan pembinaan manajerial yang lebih baik.