Network
KABAR PRIANGAN - Objek Wisata Gunung Galunggung masih menjadi tujuan favorit bagi wisatawan dalam mengisi libur Lebaran 1442 H atau 2021. Buktinya, Pandemi Covid-19; tak menyurutkan masyarakat ke objek wisata Gunung Galunggung.
Hal tersebut setelah hasil musyawarah pengelola bersama jajaran Muspika Sukaratu dan masyarakat menyepakati dibukanya objek wisata Gunung Galunggung, dengan syarat penerapan protokol kesehatan.
Sebelumnya objek wisata Gunung Galunggung ditutup. Namun pada hari ketiga setelah Lebaran 1442 H atau H +3 dibuka dan para wisatawan diperbolehkan berkunjung ke tempat Wisata Gunung Galunggung, di Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu 16 Mei 2021.
Baca Juga: H+ 1 Lebaran 2021 Jalan Raya Garut- Cianjur Lengang, Tol Padaleunyi Sepi Kendaraan
Dari pantauan di lokasi, meskipun diguyur hujan sejak pagi, wisatawan datang bergelombang menuju area Cipanas dan kawah Galunggung.
Wisatawan yang membawa anak-anak, lebih milih untuk di area kolam renang air panas untuk berendam. Para orang tua tak mempedulikan anak-anaknya bermain air.
"Mumpung liburan dan objek wisata dibuka. Jadi tidak apa-apa hujan-hujanan juga," kata salah seorang pengunjung, Apong asal Manonjaya.
Menurutnya, wisata ke Galunggung selain berpanorama indah, dan cocok untuk bermain anak serta murah. Sehingga tidak salah jika objek wisata Galunggung menjadi tujuan masyarakat, ungkapnya.
Sementara itu Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Doni Hermawan melakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan.
Baca Juga: Tiga Orang Tewas Akibat Rem Motor Blong. Sebelumnya, Korban Berniat Berlebaran ke Saudara
Dalam kesempatan itu AKBP Doni berkeliling untuk mengecek kedisiplinan penerapan protokol kesehatan pengunjung dan petugas, sekaligus melakukan sosialisasi.
"Hari ini saya bersama Dinas Pariwisata melakukan pengecekan langsung aktivitas objek wisata di Galunggung. Hasil musyawarah dengan masyarakat, pihaknya memberikan kompensasi objek wisata dibuka dengan catatan penerapan protokol kesehatan diperketat," ucapnya.
Kapolres memuji para pengelola dan pengunjung telah menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Hanya saja dibutuhkan pembatasan jumlah pengunjung, dan petugas harus lebih sering melakukan himbauan.
Baca Juga: Ngabalin Sebut Ketua Muhammadiyah Berotak Sungsang, Musni: Hati-hati dalam Berkata
"Kita batasi, masuknya di area wisata itu khususnya kolam rendam hanya 1 hingga 1,5 jam bergantian dengan yang lain. Hal tersebut bertujuan agar tidak ada penumpukan," tuturnya.
Doni berharap semuanya dipatuhi, apalagi antusias masyarakat untuk berwisata cukup tinggi. Sehingga kalau tidak dibatasi penyebaran virus akan berpotensi besar.
Adapun jika imbauan penerapan protokol kesehatan tidak dituruti, maka pihaknya akan memberikan sanksi dengan ditutup sesuai dengan perjanjian dan kesepakatan saat melakukan musyawarah, ungkapnya. ***
