KABAR PRIANGAN - Para perajin tahu dan tempe di Kota Tasikmalaya mulai kelabakan dengan terus naiknya harga kedelai impor sebagai bahan baku pembutan tahu dan tempe.
Sejak beberapa bulan terakhir harga kacang kedelai berada dikisaran Rp 10.000 bahkan hingga Rp 11.000 per Kg. Padahal saat biasanya harga kacang kedelai impor dijual dengan harga Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per Kg.
Kondisi tersebut sudah barang tentu membuat usaha para pengrajin dan pedagang tahu dan tempe terpuruk. Klimaksnya, para pengrajin tahu dan tempe berencana menghentikan produksinya dan melakukan aksi mogok berjualan mulai Sabtu, 29 Mei 2021 lusa.
Baca Juga: Jelang PTM Mulai 15 Juli, Sejumlah Persiapan Dilakukan
Salah satunya pengrajin sekaligus tahu tempe di Pasar Cikurubuk Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya Leo (52) memastikan, Kamis, 27 Mei 2021 merupakan hari terakhir produksi dan berjualan tahu dan tempe di pasaran.
Dikatakan leo, sesuai dengan surat edaran keputusan hasil rapat himpunan pengrajin tahu tempe kota dan Kabupaten Tasikmalaya pada hari Selasa 25 Mei 2021 bertempat di Pasar HPKP Kota Tasikmalaya, diputuskan pada Hari Sabtu 29 Mei 2021 dan Minggu 30 Mei 2021, seluruh pengusaha dan pedagang tahu tempe di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya akan melakukan aksi mogok produksi.
"Berdasarkan hasil itu saya dan mungkin ratusan pengrajin tahu tempe di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya akan mogok produksi dan jualan Sabtu, besok," kata Leo.
Menurutnya, saat ini pengrajin merasa diberatkan dengan mahalnya harga kedelai impor sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan, kenaikan bahan baku telah mencapai 40 persen dari harga normal. Kini harga kedelai dijual Rp 11.000 per kilogram.
Baca Juga: Selfi di Dermaga Tandikek, Satu Keluarga Tenggelam. Empat Orang Tewas, Tiga Lainnya Masih Dicari
Akibatnya, membuat pengrajin tahu tempe terancam gulung tikar. Mereka tidak bisa menutup biaya produksi saat harga jual tahu tempe di pasaran tidak naik. Meski, ukuran tahu tempe sudah diperkecil, pengrajin tetap merugi.