“Tadi bisa diketahui bahwa waktu tempuh dengan berlari dari Pantai Barat sekitar Pertigaan Century ke shelter tsunami, butuh waktu 4 menit, jaraknya sekitar 500 meter,” kata Dani.
Jarak atau waktu tempuh itu ideal mengingat jeda waktu dari gempa sampai datangnya tsunami sekitar 20 menit.
Baca Juga: Selfi di Dermaga Tandikek, Satu Keluarga Tenggelam. Empat Orang Tewas, Tiga Lainnya Masih Dicari
“Waktu 20 menit itu digunakan selama 5 menit untuk koordinasi ke BMKG dan sisanya 15 menit untuk evakuasi ke tempat aman,” kata Dani.
Namun diakui Dani, panjangnya garis Pantai Barat Pangandaran membuat jarak tempuh ke shelter tidak semuanya ideal.
Banyak spot yang memiliki waktu tempuh lebih dari 15 menit menuju shelter tsunami, sehingga diperlukan penambahan tempat evakuasi di tempat lain.
Baca Juga: Perempuan Muda Mengambang di Sungai Citanduy. Diketahui, Korban Adalah Ibu Rumah Tangga
“Memang perlu tambahan shelter atau tempat evakuasi sementara, tapi kami siasati bekerja sama dengan hotel yang berada di lokasi aman,” kata Dani.
Selain itu Dani juga mengakui bahwa pelaksanaan simulasi kali ini belum maksimal. Terutama dari segi keterlibatan masyarakat.
“Tadinya akan disusun skenario seolah-olah nyata, warga tidak diberi tahu ini simulasi, namun ada pertimbangan lain. Sehingga warga setempat diberitahu dulu sebelumnya bahwa ini simulasi,” kata Dani.