Spirit Literasi Warga Binaan Lapas Banjar

- 6 Juni 2021, 19:05 WIB
Pendiri Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) Kota Banjar, Sofian Munawar saat memberi sprit literasi   kepada warga binaan Lapas II B Banjar, Jumat (4/6/2021).
Pendiri Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) Kota Banjar, Sofian Munawar saat memberi sprit literasi kepada warga binaan Lapas II B Banjar, Jumat (4/6/2021). /kabar-priangan.com/D Iwan/

KABAR PRIANGAN - Lapas Kelas IIB Kota Banjar dalam menjalankan sistem Pemasyarakatan, tidak terlepas dari Hakikat Pemasyarakatan sebagai proses pembinaan untuk memulihkan hidup, kehidupan dan penghidupan agar warga binaan menyadari kesalahannya, tidak mengulangi perbuatannya, menjadi manusiayang lebih baik, serta menjadi manusia yang mandiri dan produktif.

 Menurut Kalapas Kelas IIB Banjar, Muhammad Maulana didampingi Humas Lapas Banjar, Adiyanto, Minggu (6/6/2021), mewujudkan hakikat pemasyarakatan tersebut ada 3 unsur penting. Yakni, petugas, warga binaan dan masyarakat. 

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan. Bahwa, program pembinaan dan pembimbingan meliputi kegiatan pembinaan dan pembimbingan kepribadian dan kemandirian.

Baca Juga: Atas Komitmen Kemanusiaan, Muhammadiyah Himpun Donasi Rp32 M untuk Palestina

"Kami pergunakan kesempatan waktu kosong warga binaan dengan kegiatan yang bermanfaat. Melalui pembinaan kepribadian, diantaranya pengajian, membaca di perpustakaan, musik maupun pembinaan kemandirian seperti pertanian, perikanan, peternakan, kerajinan dan lainnya," ujarnya.

Dijelaskan Kalapas Banjar, dalam memberikan program pembinaan dan pembimbingan kepribadian tersebut, warga binaan Lapas Banjar dibimbing agar menjadi manusia yang memiliki intelektualitas, karakter dan akhlak yang baik serta memiliki budaya literasi yang tinggi.

"Tentunya untuk mewujudkan itu, Lapas Banjar telah memilki ruangan perpustakaan dan ruang pendidikan yang representatif, penyediaan aneka buku bacaan yang diantaranya merupakan bantuan dari Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia serta bantuan buku bacaan dari Ruang Baca Komunitas (RBK) Kota Banjar," ujar Kalapas Banjar.

Baca Juga: Dalam Semalam Tim Pemulasaraan Covid-19 Kota Tasik Urus 5 Jenazah, Stok Peti Mati Habis

Diantara budaya membaca yang biasa dilakukan selama ini, melalui Tadarus dan Hafalan Quran.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x