Gala Premier Film Dokumenter GOR Saparua, Ini Tanggapan Pentolan Band Turtles Jr dan Balcony

- 9 Juni 2021, 16:13 WIB
Gor Saparua yang diabadikan saat penayangan  gala premier film dokumenter Gelora : Magnumentary of Gedung Saparua pada tanggal 7 Juni 2021.
Gor Saparua yang diabadikan saat penayangan  gala premier film dokumenter Gelora : Magnumentary of Gedung Saparua pada tanggal 7 Juni 2021. /Dok. Yudi Ryuka Setiawan/


 
KABAR PRIANGAN – Seperti pernah diberitakan sebelumnya di Kabar-Priangan.com tanggal 4 Juni 2021 tentang film dokumenter GOR Saparua, gala premier film Gelora : Magnumentary of Gedung Saparua diadakan di  CGV Paris Van Java pada Senin, 7 Juni 2021 pukul 13.00 wib
 
Banyak pelaku dan saksi sejarah pada masa keemasan GOR Saparua yang diundang dalam gala premier ini, diantaranya Turtles Jr.
 
Sebagai band punk Hardcore yang pernah menjadi bagian dari sejarah GOR Saparua, Turtles Jr pertama kali manggung di Gedung ini pada event Hullabaloo tahun 1994.

Baca Juga: Tindaklanjuti Rencana Kerjasama, Gubernur DKI Jakarta ke Sumedang Lusa
 
Dikatakan Robby Firmansyah, bassist Turtles Jr  yang sering dipanggil Dohem tentang film Gelora: Magnumentary of Gedung Saparua ini adalah film yang dikemas secara apik dan mengupas berbagai informasi sejarah awal berdirinya gedung Saparua.
 
Gedung yang dibangun di jaman Belanda sekitar tahun 1930-an ini dari dulu sudah digunakan untuk berbagai pertunjukan seni, olahraga, budaya dan lain-lain.
 
Memasuki tahun 1970-an gedung Saparua digunakan untuk pagelaran musik rock pada jamannya. Diantara tahun 1970 – 1980 an ada event festival musik Log Zelebour, menampilkan band-band rock lawas pada masa itu.

Baca Juga: Asmara Zodiak Hari Ini: Gemini, Tidak Ada yang Salah Menjadi Jomblo, Aquarius saatnya Berkomitmen
 
Di tahun 1990-an, para musisi-musisi underground mulai masuk ke gedung Saparua dan mulai mengadakan event musik underground.
 
Genre musik yang di gelar mulai dari genre musik punk, hardcore, metal, grindcore, death metal, black metal, ska, grunge, dan lain-lain.
 
Pada saat itu, setiap event selalu di penuhi ribuan penonton. Sekitar tiga ribu sampai tujuh ribu orang ikut menyaksikan pagelaran musik underground. Atmosfer yang sangat luar biasa dirasakan saat ribuan pasang mata yang datang langsung ke event di gedung Saparua ini.

Personil Turtles. Jr salah satu band punk lengend saat akan manggung di GOR Saparua Bandung pada tahun 1995.
Personil Turtles. Jr salah satu band punk lengend saat akan manggung di GOR Saparua Bandung pada tahun 1995.

 
“Perasaan saya bersama Turtles Jr sangat senang, bangga, terharu bisa menjadi bagian dari sejarah dan mañggung di gedung Saparua, sekaligus menjadi titik awal jati diri sebuah band,” ucap Dohem saat diwawancara Kabar-Priangan.com.
 
 “Bisa bertemu banyak orang dan menambah wawasan dalam bermusik, serta membangun komunitas musik underground di era itu,” lanjutnya.
 
Band yang terakhir manggung di gedung Saparua di tahun 2003 ini memiliki banyak kenangan disaat manggung. Selain bisa memuaskan para penonton yang ikut sing a long bersama, juga bisa bertemu dengan teman-teman baik dari kota Bandung maupun luar kota Bandung yang hadir ke event di gedung Saparua.

Baca Juga: Pembudidaya Gurame di Ciamis Terkendala Pemasaran
 
Lebih lanjut Band yang bercita-cita untuk bisa manggung di salah satu festival musik punk dunia " Rebellion Festival " di Blackpool England ini pun menaruh harapan bagi para musisi-musisi agar gedung Saparua ini bisa digunakan lagi untuk perhelatan musik.
“Tetap bisa menjaga keutuhan, kenyamanan, kebersihan gedung Saparua ini, Kita wajib menjaga agar Gedung Saparua ini màsih berdiri tegak!,” pungkasnya.
 
Pentolan Gor Saparua lainnya, Yudi Ryuka Setiawan alias Baruz mengungkapkan, begitu hebatnya kekuatan pertemanan saat menyaksikan film dokumenter Gor Saparua Bandung.

Baca Juga: Satu Mobil Damkar Diusulkan Siaga di Setiap Kecamatan
 
Vokalis Balcony band Hardcore asal Bandung tersebut juga menjadi salah satu tamu undangan gala premier film Gelora : Magnumentary of Gedung Saparua bercerita tentang para  narasumber terkait Gedung Saparua hingga movement musik underground yang kerap diselenggarakan oleh kawan-kawan seangkatannya sampai akhirnya tidak bisa lagi digunakan di awal 2000an
 
Kabarnya film dokumenter ini bakalan tayang di website @richmusiconline dan @extrememoshpit juga beberapa platform digital lainnya tanggal 15 Juni 2021.
 
Baruz menceritakan sebelum pemutaran film dokumenter  gedung Saparua ini, @koilofficial dan @rifband.official menjadi band pembuka yang menyuguhkan pertunjukan live music.

Baca Juga: Objek Wisata di Tasikmalaya Boleh Buka Asal Dilengkapi Ini
 
“Setelah sekian lama sejak pandemi ini berlangsung, saya pribadi tidak pernah menyaksikan live band seperti umumnya,” ucap Baruz kepada Kabar-Priangan.com.***
 

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x