Stok Darah di PMI Cabang Kota Tasikmalaya Sangat Minim

- 15 Juni 2021, 09:29 WIB
Kegiatan donor darah yang digagas Masyarakat Taggap Donor (Matador) Kota Tasik di halaman Balai Kota Tasikmalaya, Senin (14/6/2021).
Kegiatan donor darah yang digagas Masyarakat Taggap Donor (Matador) Kota Tasik di halaman Balai Kota Tasikmalaya, Senin (14/6/2021). /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Ketersediaan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya sangat minim.

Hingga kini ketersediaan darah di PMI Kota Tasik tidak lebih dari dua persen. Dari kebutuhan 2.400 labu per bulan.

"Kita ingin masyarakat betul-betul tahu bahwa kebutuhan darah di Kota Tasik ini sangat tinggi, sementara ketersediaan sangat minim," ujar Kepala Cabang Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasik, Nana Rosadi, saat menghadiri kegiatan donor darah di halaman Balai Kota Tasikmalaya, Senin (14/6/2021).

Baca Juga: Kecelakaan Maut Bus versus Luxio, 1 Tewas dan 5 Luka-luka

Untung saja kata Nana, saat ini di Kota Tasik ada masyarakat tanggap donor darah (Matador). Dimana ujar dia, melalui Matador, masyarakat terus disadarkan untuk mau berdonor.

"Karena donor darah itu tak ternilai harganya, karena yang didonorkan bukan ciptaan manusia melainkan ciptaan Allah SWT," ujar Nana.

Mudah mudahan kata dia, melalui kegiatan donor yang terus digagas Matador, kebutuhan darah di Kota Tasik bisa terpenuhi.

Baca Juga: Apa Kabar PLN Garut? Ikan Koi Jutaan Rupiah Mati Gegara Padam Listrik

Apalagi di Kota Tasikmalaya ini orang orang yang membutuhkan darah khususnya penderita talesemia cukup banyak yang diantaranya terdapat anak-anak juga.

"Tiap hari selalu ada yang harus di tranpusi khususnya penderita thalesemia," ujarnya.

Untuk itu kata Nana, kegiatan sosial donor darah ini harus selalu berkelanjutan.

Baca Juga: Tiga Atlet Gulat Kabupaten Tasikmalaya Raih Tiket Porprov Jabar 2022

"Kita harus selalu melakukan pendekatan-pendekatan kemasyarakat bisa mulalui pemerintah kecamatan, terus ke kelurahan, masuk RW dan RT siaga. Nanti setelah kegiatan donor, hasilnya langsung kita berikan kepada masyarakat yang membutuhkannya," kata Nana.

Ia menambahkan sebagai contoh orang yang hamil lantas tidak bisa melahirkan dengan normal itu pasti harus diberi darah.

Lewat matador ini juga kata Nana, Kota Tasikmalaya yang sesuai namanya sebagai kota lumbung jangan sampai terjadi kesulitan ketersediaan darah.

Baca Juga: Ditinggal ke Mertua, Rumah di Banjar Dibobol Maling, Uang Tunai dan Logam Mulia Raib, Kerugian Capai Rp90 Juta

"Karena di Kota Tasik ini ada Polres, Ada Kodim, ada Lanud, ada Kejaksaan, belum Pemkot dan perusahaan swasta lainnya yang selalu siap menyelenggarakan donor darah. Tinggal kita gerakkan dan aktifkan lagi," ujarnya.

Disinggung jenis darah yang paling banyak dibutuhkan kata Nana, variatif, kadang AB yang selalu kurang, tapi kadang jenis golongan darah yang lain.

Sementara itu ketua Matador, Murjani SE mengatakan, melalui momentum hari donor darah sedunia tanggal 14 Juni 2021, Matador sebagai organisasi penggerak masyarakat agar sadar untuk berdonor dan menggalakan kegiatan donor darah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat Kota Tasikmalaya yang hingga saat ini dirasa masih kurang.

Baca Juga: Pengendara Sepeda Motor Tertabrak Kereta Api di Tasikmalaya, 1 Tewas dan 1 Luka

"Selama ini kita terus terjun kemasyarakat untuk melakukan edukasi agar masyarakat sadar untuk berdonor. Dengan berdonor ini selain untuk membantu oraang lain dan menyambung hidup sesama, juga untuk kesehatan pribadi pendonor itu sendiri," ujar Murjani.

Matador juga akan road show ke-69 kelurahan yang ada di sepuluh kecamatan setiap harinya kecuali dari hari senin hingga Jumt kecuali hari Sabtu, Minggu dan hari libur untuk mengedukasi masyarakat agar mau berdonor sekaligus mensosialisasikan kebutuhan darah di Kota Tasik.

Untuk itu ujar Murjani berbagai strategi telah disiapkan sehingga target sebanyak 3500 orang menjadi pendonor darah sukarela di Kota Tasik bisa tercapai.

Baca Juga: 5 Ribu Calon Jemaah Haji Asal Garut Gagal Berangkat Tahun Ini, 31 Ribu Masuk Daftar Tunggu

" Kita targetkan perkecamatan sebanyak 50 orang jadi pendonor sukarela, sehingga dengan dikalikan 69 kelurahan, maka jumlahnya sebanyak 3500 orang," ucapnya.

Dengan begitu lanjut dia, maka kebutuhan darah di Kota Tasik bisa terpenuhi dan tidak akan ada lagi orang yang kesana kemari mencari darah.

"Kita juga telah melajukan epaluasi bersama pihak PMI bahwa kebutuhan darah di kota tasik itu antara satu hingga 20 labu per hari," kata Murjani.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x