"Ketiga, tidak membuat bingung pembaca. Keempat, tidak menjadi ejekan publik atau pembaca,” tutur Feri Purnama, yang juga Dosen Jurnalistik dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut.
Ia memaparkan, berita yang akan disajikan kepada publik juga harus memenuhi 3 unsur, yakni unsur logika, unsur etika, dan unsur estetika.
“Berita yang disajikan tidak hanya asal berhubungan dengan menusia atau kejadian yang luar biasa, tapi harus disajikan dengan memenuhi unsur yaitu, Logika, Etika, dan Estetika.” ucapnya.
Baca Juga: Alumni SDN Ciawi 2 Tasik, Bangun Rumah Layak Huni untuk Sahabat yang Jadi Pemulung
Feri juga mengingatkan, penulis atau jurnalis, mahasiswa maupun akademisi dan siapapun tidak boleh melakukan kesalahan yang sifatnya elementer atau kesalahan yang paling dasar dalam kontek penulisan.
Jika itu terjadi dapat dipertanyakan tingkat kemampuan pengetahuanya dalam tata bahasa indonesia.
Feri menuturkan, informasi menurut KBBI adalah penerangan, pemberitahuan seperti kabar atau berita tentang sesuatu informasi bisa disampaikan oleh siapan saja, baik orang ahli maupun masyarakat umum.
Baca Juga: Pasien Corona di Garut Keluyuran, Rudy Gunawan: Tidak Benar Itu Mah Hoax
Informasi belum bisa naik levelnya menjadi berita apabila tidak ada proses klarifikasi.
Sedangkan berita menurut KBBI adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.