Diduga Terlibat Teroris, Dua Warga Kota Tasikmalaya Ditangkap Densus 88 Antiteror

- 19 Juni 2021, 08:53 WIB
Tim Densus 88 Antiteror melakukan penggeledahan terhadap tempat tinggal terduga teroris di Kota Tasikmalaya.
Tim Densus 88 Antiteror melakukan penggeledahan terhadap tempat tinggal terduga teroris di Kota Tasikmalaya. /kabar-priangan.com/Ema R/

KABAR PRIANGAN - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua warga Kota Tasikmalaya di dua tempat yang berbeda karena terlibat organisasi terlarang, Jumat 18 Juni 2021 siang.

Para terduga disinyalir sebagai anggota jaringan dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) wilayah Jawa Barat.

Penangkapan dilakukan Tim Densus 88 Antiteror dalam waktu yang bersamaan yakni di Kampung Bojong Limus, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, dan Kampung Pangkalan 2, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu.

Baca Juga: Satnarkoba Polres Garut Amankan 81 Orang yang Tengah Bertransaksi Narkoba di Satu Tempat

Selain melakukan penangkapan, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan terhadap tempat tinggal kedua terduga. Kedua terduga berinisial D dan B. Dari kedua lokasi tersebut, Tim Densus 88 menyita sejumlah barang bukti milik dua terduga.

Ketua RT Kampung Pangkalan Dua, Yeni Susan membenarkan ada warganya yang ditangkap Densus 88 Antiteror berinisial B. Namun terkait penangkapan itu, tidak tahu persis ikhwal permasalahannya.

Yeni mengaku B sudah hampir dua tahun mengontrak di wilayahnya, yang kebetulan rumah kontrakan itu milik dirinya. Kesehariannya, B baik dan bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Dimodus Pacaran Seminggu di Medsos, Sepeda Motor Milik Perempuan Muda Dibawa Kabur

"Dia asli warga sini, namun mengontrak. Kesehariannya baik dan terlihat tidak pernah kemana-mana selain keluar bekerja," ucapnya.

Yeni mengaku sangat kaget ketika B ditangkap. Bahkan, saat penggeledahan dirinya ikut mendampingi Densus 88 Antiteror. Saat itu terlihat Densus 88 membawa rompi serta beberapa dokumen dan buku.

"B bekerja di rumah sakit bagian petugas penetralisir alat-alat operasi," ucapnya.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Kabur dari Ruang Isolasi Rusun Gandasari Garut

Dikatakan Yeni, informasinya B ditangkap Jumat dini hari, padahal sebelumnya pada Kamis siangnya masih terlihat saat hendak berangkat kerja, bahkan sempat membeli kopi, ungkapnya.

Sementara itu Ketua RT 03, Abdul Hamid mengaku tidak tahu kapan terjadinya dan ditangkapnya. Namun dia membenarkan di wilayahnya ada warga berinisial D yang mengontrak bersama istrinya.

Kesehariannya, sangat baik dan ramah begitupun dengan warga. Kelihatannya soleh, tiap hari ke pasar karena aktivitasnya dagang sayuran.

Baca Juga: Sekda Pastikan Pembebasan Lahan Tol Cisumdawu Akan Tuntas

"Saya sangat kaget saat diminta mendampingi penggeledahan. Saat itu Densus 88 menemukan bukti yakni kaos bertulisan tauhid dan gambar sebilah pedang serta ditemukan katepel," ucapnya.

Abdul Hamid mengatakan, dari keterangan polisi bahwa D yang menjadi terduga itu pernah mengikuti latihan namun tidak tahu dimana. Hal tersebut yang menyebabkan D menjadi terduga terlibat teroris.

"Saya juga tidak tahu D terlibat teroris yang mana. Namun informasinya pada tahun 2019, D pernah ikut latihan," ucapnya.

Baca Juga: Tiga Orang Positif Covid-19, Kantor DPRD Kota Banjar Ditutup Tiga Hari

Dijelaskan dia, terduga D tinggal di wilayahnya sudah hampir setahun mengontrak. D tinggal bersama istri dan keseharian aktivitasnya di pasar.

"Terduga D asalnya dari Cilembang dan istrinya berasal dari Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya. Namun yang ditangkap hanya D saja. Penggeledahan berlangsung sekitar 1 jam," ungkapnya.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x