KABAR PRIANGAN - Pengelolaan sampah yang dinilai kurang maksimal hingga kini masih menjadi perhatian masyarakat.
Di masa pandemi covid-18 ini misalnya, dinas terkait sepertinya lengah dengan tidak menjadikan sampah tenaga kesehatan (Nakes) dan pasien isoman Cobid-19 jadi perhatian serius.
Buktinya, selama PSBB sampai PPKM, Dinas Lingkungan Hidup tampak belum secara serius dalam menangani pengangkutan sampah khusus covid.
Baca Juga: 160 Nakes di Kota Banjar Positif Covid-19, Seorang Kepala Puskesmas Meninggal Dunia
"Padahal limbah ini sangat berbahaya dan bisa menghambat pemutusan penyebaran pandemi ini,” kata Ketua DPD Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup (LPLHI-KLHI ) Kota Tasikmalaya, Asep "devo" kepada Kabar-Priangan.com.
Sebagai contohnya, kata dia, sampah seperti bekas masker, APD, sarung tangan, dan lainnya masih disatukan dengan jenis sampah lain.
Jadi ujar dia, selain protokol kesehatan, penyekatan, pemadaman PJU yang harus jadi perhatian, pengawasan pada sektor sampah medisnya jangan diabaikan.
Mumpung masih ada waktu, para petugas pengangkut sampahnya juga, harus difasilitasi dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, terutama saat memasuki kawasan permukiman yang beresiko tertular pandemi covid-19.