Warga Sukaratu Tasikmalaya Tenggelam di Selat Bali, Keluarga Menanti Korban Dipulangkan Hidup atau Mati

- 30 Juli 2021, 21:42 WIB
Rama Pratama Putra (17) warga Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya tenggelam di perairan Selat Bali, Kamis 29 Juli 2021, hingga kini korban belum ditemukan.
Rama Pratama Putra (17) warga Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya tenggelam di perairan Selat Bali, Kamis 29 Juli 2021, hingga kini korban belum ditemukan. /Dok pribadi/

KABAR PRIANGAN - Seorang lelaki bernama Rama Pratama Putra (17) warga Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya tenggelam di perairan Selat Bali, Kamis 29 Juli 2021.

Kini keluarga menanti informasi hidup atau mati. Rama merupakan putra pertama dari dua saudara. Iis Kurnia (38) dan Wawan (40).

Korban dikabarkan terjatuh dari kapal feri saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali.

Keluarga korban di Kampung Cicurug RT 12 RW 03, berharap pihak terkait yang sedang melakukan pencarian segera menemukan korban hidup atau mati.

Baca Juga: Pelaku Perampokan di Tasikmalaya Ngaku Polisi Gasak Isi Rumah, Korbannya Disekap di Kamar Mandi

Ibu korban Iis Kurnia mengaku kaget dan sedih ketika mendapat informasi itu. Dirinya mendapat kabar dari keluarga yang berada di Bali dan Kepala Desa, bahwa anaknya terkena musibah saat dalam perjalanan.

Kini Iis dan keluarga berharap Rama berhasil ditemukan dan segera dipulangkan ke kampung. Diliputi rasa cemas, ibunda Rama berharap bisa segera bertemu dengan anaknya hidup atau mati.

"Menurut informasi dari Bali, kini petugas dari SAR gabungan, unsur TNI Angkatan Laut, Basarnas dan Polisi Air di wilayah Gilimanuk, Bali masih melakukan pencarian. Saya menanti kabar dan segera dibawa pulang hidup atau mati," ucapnya.

Menurutnya, kalau kondisinya sudah tewas, jenazahnya segera dipulangkan ke kampung untuk dimakamkan. Keluarga juga berharap pemerintah membantu proses pemulangan Rama.

Baca Juga: Taman Wisata Jabalnur di Tasikmalaya Masih Terkendala Proses Perizinan

"Kami mohon dipermudah, dan pemerintah mohon dibantu agar bisa dipulangkan," tuturnya.

Dikatakan Iis, selama ini Rama merantau ke Bali ikut dengan pamannya berjualan. Dia dan pamannya tinggal bersama.

Namun saat itu ada yang aneh, karena Rama tiba-tiba ingin pulang meski dalam situasi PPKM Darurat. Rama memaksa ingin pulang dengan alasan kangen dan ingin bertemu meski hanya sebentar.

Rama menyebutkan akan segera pergi setelah bertemu. Bahkan sama adiknya, Rama bercerita ingin menyelam di laut yang dalam.

Baca Juga: Wabup Garut Angkat Bicara: Pemotongan Insentif Nakes di Garut Tidak Benar

"Rama juga berpesan kepada adiknya, David untuk menjadi anak yang soleh dan menurut ke orang tua, karena Rama akan pergi," ungkapnya.

Sementara itu Danramil 1207 Cisayong, Kapten (Inf) Herlan dan Kepala Desa Indrajaya, Yudi Setiana mengunjungi rumah duka. Kunjungannya untuk melayat dan bertemu keluarga korban sekaligus menyampaikan belasungkawa.

Menurut Yudi, selaku Pemerintah Desa Indrajaya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu pemulangan korban, sekalipun harus menjemput ke Bali.

Baca Juga: Terungkap, Tabir Puluhan ODGJ yang Berkeliaran di Kota Banjar di Antaranya Gagal Mendalami Ilmu

Namun semuanya itu tergantung dari pihak keluarga. Artinya, jika keluarga menginginkan untuk berangkat ke Bali, maka pihaknya akan memfasilitasi.

Sebaliknya, jika pengurusannya diserahkan kepada keluarganya yang berada di Bali, maka pihaknya hanya akan mengurus kedatangan jenazah.

"Kami dari Pemdes Indrajaya dan Koramil menunggu. Intinya akan bersedia mengurus dan bertanggung jawab untuk proses pemulangan jenazah," ungkapnya.

Baca Juga: Bank BRI Salurkan BPUM untuk Kota Tasikmalaya Sebesar Rp71 Miliar Lebih

Seperti diketahui, saat ini tim gabungan penyelamatan masih melakukan pencarian di perairan Selat Bali. Korban dikabarkan terjun ke laut saat menumpang kapal feri dari pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk.

Penyebab tenggelamnya korban masih ditelusuri tim SAR gabungan. Korban menumpang kapal motor penumpang (KMP) Dharma Ferry 1 tujuan Bali berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi sekira pukul 17.05.

Saat kapal berada di titik koordinat 08°08.938’/ S 114°25.689’ E korban terjatuh ke laut, bahkan dikabarkan sengaja terjun ke laut. Namun dikabarkan juga karena posisinya terlalu pinggir, korban terpeleset hingga jatuh ke laut.***

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x