Ia mengatakan, jika anggota sudah diperintahkan untuk melakukan pengaturan jalur dan arus kendaraan di lokasi. Sehingga bila terlihat terjadi kepadatan arus, maka dengan sigap bisa segera diurai.
Baca Juga: Sumedang Belum Dapat Kiriman Vaksin Booster untuk Nakes
Selain tengah ada aktivitas pekerjaan jalan, mengularnya kendaraan juga diakibatkan oleh mengecilnya ruas jalan yang sedang dilakukan pelebaran. Dikatakan Ryan, pihaknya pun siap membantu melaksanakan pengaturan, guna memperlancar arus kendaraan.
Sementara itu menurut warga, akibat galian yang dibatasi tanpa standar keselamatan, Selasa lalu saja, sudah empat kendaraan roda empat yang terperosok kedalam galian.
Salah satu yang menjadi korban adalah angkutan umum Gelebeg jurusan Tasik-Singaparna. Peristiwa tersebut terjadi lantaran minimnya tanda memberi pembatas galian untuk pelebaran jalan. Tanda yang ada hanya bilah bambu kecil degan terikat seutas tali plastik.
Baca Juga: Pemohon Kartu Kuning di Sumedang Menurun Drastis
Warga berharap, pelaksana pekerjaan atau pun pemerintah, secepatnya memasang tanda pengaman di setiap bekas galian.
"Seharusnya usai menggali diberi penanda sebagai pengingat, sekaligus pengaman untuk para pengguna jalan, kalau seperti ini kan sangat membahayakan," ujar Dian (29) warga sekitar lokasi.***