Warga Cipatujah Panik, Air Laut Masuk Permukiman

- 12 Agustus 2021, 19:35 WIB
Gelombang pasang air laut naik dan masuk ke wilayah permukiman warga di kawasan Pantai Pasangrahan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis, 12 Agustus 2021.
Gelombang pasang air laut naik dan masuk ke wilayah permukiman warga di kawasan Pantai Pasangrahan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis, 12 Agustus 2021. /Tangkapan layar video warga/

KABAR PRIANGAN - Puluhan warga yang bermukim di kawasan Pantai Pasangrahan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya panik manakala gelombang pasang air laut naik dan masuk ke wilayah permukiman mereka pada Kamis, 12 Agustus 2021.

Gelombang air laut setinggi kurang lebih 30 cm ini terus naik hingga sebagian warga telah bersiap mengungsi. Meski bukan kejadian pertama, akan tetapi kali ini warga tetap merasa khawatir, apalagi air laut turut menyeret sampah dan batang kayu.

"Awalnya tengah malam. Kemudian terjadi lagi pada dinihari dan tadi pagi juga begitu. Gelombang pasang air laut naik dan masuk ke permukiman. Kami tentu saja panik dan takut. Bahkan sudah bersiap mengungsi," jelas Jaja Sujana (40) warga setempat.

Baca Juga: Dua Ibu Rumah Tangga Asal Garut Mendekam di Penjara Karena Terlibat Jaringan Peredaran Sabu

Dalam sebuah video amatir yang diunggah warga ke media sosial, terlihat jika air laut masuk pemukiman penduduk di kawasan Pantai Pasanggrahan Cipatujah. Air laut terus menyapu hingga sejauh 40 meter dari bibir pantai. Sejumlah warga pun panik dan keluar dari rumah mereka.

Warga mengaku, jika gelombang air pasang masuk pemukiman sudah terjadi tiga kali sejak Rabu malam. Meski sudah seringkali terjadi, namun warga tetap saja alami kepanikan. Biasanya gelombang pasang terjadi awal bulan hingga memasuki tahun baru. Akan tetapi anehnya, kini terjadi diluar kebiasaan.

Kapolsek Cipatujah, Iptu Rochmadi mengatakan, gelombang tinggi memang terjadi di sepanjang pantai selatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis dini hari. Air laut bahkan sampai ke warung-warung dan pemukiman warga yang berjarak sekitar 30-40 meter dari bibir pantai.

Baca Juga: Ini Dia Sosok Raja Inggris yang Kuliah di Unsil

"Kalau kerusakan alhamdulilah tidak ada. Bahkan aktivitas warga juga tidak terganggu, karena warga menggangap hal biasa. Ketinggian gelombang di tepi pantai itu sekitar 6 meter, berdasarkan prediksi BMKG," jelas Rochmadi.

Rochmadi menambahkan, pihaknya sudah memberikan imbauan kepada warga dan nelayan untuk tidak beraktivitas sementara di pesisir pantai. Karena khawatir, gelombang tinggi akan kembali terjadi dan air pasang masuk kembali ke pemukiman warga.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x