Kasus Kematian Akibat Covid-19 Meningkat, Polsek Rajapolah Produksi Peti Mati

- 14 Agustus 2021, 19:51 WIB
Petugas Polsek Rajapolah tengah mengangkut sejumlah peti mati yang telah diproduksi untuk dikirim ke Puskesmas Rajapolah, Sabtu, 14 Agustus 2021.*
Petugas Polsek Rajapolah tengah mengangkut sejumlah peti mati yang telah diproduksi untuk dikirim ke Puskesmas Rajapolah, Sabtu, 14 Agustus 2021.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN – Guna mengatisipasi meningkatnya kasus kematian akibat Covid-19 di wilayah Kecamatan Rajapolah, Polsek Rajapolah-pun berinisiatif memproduksi peti mati bagi pemulasaraan jenazah khusus covid-19.

Produksi peti mati untuk jenazah Covid-19 ini dilakukan sejak meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan meningkatnya Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit, juga banyaknya warga yang menjalani isolasi mandiri.

“Kami produksi peti mati sejak meningkatnya angka kematian. Kemudian dari pihak Rumah Sakit SMC pada saat itu kekurangan peti mati,” kata Kapolsek Rajapolah, AKP Dede Darmawan, Sabtu, 14 Agustus 2021.

Baca Juga: Heboh, Warga Cikajang Garut Temukan Potongan Tubuh Bayi Sedang Dimakan Seekor Anjing

Makanya, kata dia, Satgas Covid-19 Kecamatan Rajapolah inisiatif memproduksi peti mati dengan bantuan dari masyarakat.

Kapolsek, berdasarkan kebijakan Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, untuk pemulasaraan jenazah yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, ditangani oleh satgas kecamatan masing-masing.

Dengan kebijakan itu, kata Dede, pihaknya inisiatif membuat peti mati sebagai antisipasi jika nanti kekurangan peti mati.

Baca Juga: Masyarakat Tuntut Kasus Bansos 2018 Diusut Tuntas. LBH Ansor: Para Tersangka Bisa Jadi Justice Colaborator

“Sudah ada 12 peti mati yang dibuat secara swadaya dan diserahkan ke Puskesmas Rajapolah,” ujarnya.

Ia menutukan, peningkatan kasus meninggal akibat Covid-19 di Rajapolah terjadi sejak Bulan Mei dan Juni 2021.

Hal tersebut seiring dengan terjadinya peningkatan kasus positif Covid-19 di Tasikmalaya terutama di wilayah Kecamatan Rajapolah.

Baca Juga: Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi Ingatkan Bahlil Agar Jangan Merendahkan Budaya Bangsa Sendiri

 “Waktu itu BOR di rumah sakit penuh, dan tempat isolasi di puskesmas terbatas. Sehingga dibuat rumah isolasi di lingkungan Polsek Rajapolah,” kata dia.

Dede menambahkan, rumah isolasi terpadu Covid-19 di lingkungan Polsek Rajapolah saat ini memang kosong. Namun, hal tersebut bukan berarti tidak dapat digunakan.

Ia menyebut, rumah isolasi di lingkungan Polsek Rajapolah sempat diisi oleh 7 orang pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan dan sedang.

Baca Juga: Metallica Rayakan 30 Tahun The Black Album, Siapkan The Metallica Blacklist yang Akan Rilis September

Mereka semuanya sudah dinyatakan sembuh dan pulang ke rumahnya masing-masing. “Kini kasus aktif di wilayah Kecamatan Rajapolah tinggal 20 orang dan mereka tidak bergejala,” kata Dede.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x