Budayawan Buhun Sumedang Gagas Tradisi Ngalarung Danau di Waduk Jatigede

- 24 Agustus 2021, 13:33 WIB
Seorang warga beraktivitas di perairan Waduk Jatigede. Budayawan lokal Sumedang gagas ritual budaya Ngalarung Danau
Seorang warga beraktivitas di perairan Waduk Jatigede. Budayawan lokal Sumedang gagas ritual budaya Ngalarung Danau /kabar-priangan.com/Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Sejumlah budayawan lokal di Sumedang sedang mengkonsep ritual Ngalarung Danau di perairan Waduk Jatigede khususnya di wilayah yang dulunya merupakan kawasan makam keramat.

Meski baru sebatas wacana, ritual Ngalarung Danau akan menjadi event budaya yang menarik karena rencananya akan dikemas dengan pendekatan ritual tradisional masyarakat buhun.

"Konsepnya jelas mengkolaborasi budaya tradisi dan menciptakan budaya yang bisa menjadi agenda wisata budaya. Contoh, nanti semua perahu yang ada di perairan waduk dihias, kemudian setiap perahu membawa sesajen dan dilarungkan di danau," ujar Darmawan Ider Alam alias Ki Wangsa, tokoh budaya asal Cipaku Darmaraja, Sabtu 21 Agustus 2021.

Baca Juga: Kapolres Sumedang, Resmikan Barak Dalmas dan Lapangan Tembak Wicaksana Laghawa

Menurutnya, banyak nilai yang akan dipetik, ketika ritual tradisional itu terealisasi. Selain bukti wujud syukur masyarakat, ada nilai lain yang akan didapat, seperti bangkitnya gotong royong masyarakat, memelihara rasa hormat terhadap leluhur. Dan lebih jauhnya bisa dijadikan pilot project wisata budaya dan wisata air.

"Ya mudah-mudahan pandemi segera usai dan konsep ritual ini bisa dilaksanakan," kata Ki Wangsa. 

Kepala Dinas Pariwisata Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang Hari Tri Santosa akan mendukung penuh usulan atau gagasan yang berkaitan dengan pelestarian budaya. 

Baca Juga: Sempat Disoal Wabup Erwan, Jalan Pamegarsari - Ciluluk, Tanjungsari kini Tidak Berlubang

Kata dia, budaya tradisional merupakan khasanah warisan leluhur yang nilainya tinggi.

"Selama itu untuk pengembangan budaya, sudah pasti kami mendukung. Pelestarian budaya tradisional kan sejalan dengan program SPBS (Sumedang Puseur Budaya Sunda)," katanya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x