Network
KABAR PRIANGAN - Bagi penggemar lagu-lagu klasik Sunda seperti kliningan atau jaipongan, tentu mengenal nama Mang Samin atau Samin Batu, seorang wira swara atau juru alok kawentar.
Mang Samin kerap menemani pesinden sekelas Iyar Wiarsih, Ijah Hadijah, Tati Saleh, Cicih Cangkurileung, dll, dalam rekaman lagu-lagu Sunda, atau sebagai alok dalam pagelaran wayang golek Asep Sunandar Sunarya.
Darah seni Mang Samin kemudian menurun kepada anaknya, Iyep Syarifudin, yang lebih dikenal dengan nama panggung Ujeng Samin.
Namun berbeda dengan Mang Samin yang teguh berkarya di jenis seni Sunda klasik, Ujeng lebih punya akar yang melebar, merambah berbagai jenis musik.
Siangnya ia bisa tampil sebagai juru tembang di upacara adat, malamnya tampil di pub sebagai gitaris dangdut.
Baca Juga: Sah! HM Yusuf Jadi Wali Kota Tasikmalaya Definitif, Yusuf : SK Sudah Ditandatangani Mendagri
Pria yang lahir di Buah Batu, Bandung, 2 Juli 1976 ini memang multitalenta. Ia mampu mengaransemen, mencipta lagu, bermain musik, sekaligus bernyanyi untuk genre apapun.
Tak hanya menghasilkan karya, tapi juga prestasi atas karya tersebut. Yang terakhir, ia meraih juara umum dalam Akademi Lagu Sunda yang digelar Pemkab Tasikmalaya, yakni lomba mencipta lagu pop sunda yang diikuti tak kurang dari 160 peserta.
Dewan juri Akademi Lagu Sunda yang terdiri dari Iman Ule, Ebiet Beat A, dan Alam, memilih lagu "Anjeun" ciptaan Ujeng Samin sebagai lagu terbaik. Lagu tersebut kini bisa dinikmati di kanal YouTube Akademi Lagu Sunda.
