Sebelumnya, produk tersebut memang sudah dirintis oleh sejumlah emak-Emak di kawasan itu, mengingat bahan baku produksi produk tersebut banyak tersedia.
"Saya yakin dengan pelatihan ini, kreativitas emak-Emak dalam mengembangkan usaha ini akan semakin tumbuh. Mereka juga akan berlatih teknik pengemasan, pelabelan, hingga pemasaran, " kata Ridwan.
Sementara Arif Risnandar meminta peserta melakukan transformasi pemasaran menggunakan platform digital. "Saat pandemi banyak warga memilih bertransaksi lewat online. Hal ini perlu dimaksimalkan untuk menjual produk dengdeng yang diproduksi, " ujar Arif.***