"Jika terjadi bencana di Garut, bukan berarti para wisatawan tak bisa datang ke Garut karena tidak sepenuhnya wilayah Kabupaten Garut lumpuh sektor pariwisatanya," ujarnya.
Baca Juga: Kecamatan Tarogong Kidul Juara Umum Porkab Garut Berturut-turut, Camat Sampaikan Hal Ini
"Makanya kami anggap pendidikan motivasi bencana ini sangat penting bagoi para peserta agar mereka bisa mengcover informasi sehingga para wisatawan masih mau datang ke Garut untuk berwisata," kata Ferdiansyah.
Ferdiansyah mencontohkan, jika misalnya terjadi bencana alam di wilayah Pameungpeuk, bukan berarti seluruh Garut mengalami bencana sehingga para wisatawan tak bisa datang ke Garut.
"Untuk mencegah hal tersebut harus ada informasi yang sampai ke Kemenparekraf yang kemudian data lokasi bencana yang berdampak pada sektor wisata bisa langsung diolah melalui
crisis center," ujarnya.
Baca Juga: Toko Onderdi dan Bengkel di Sutsen Dibobol Maling, Pelakunya Tahu Barang yang Berharga
Ia menilai, peranan masyarakat terutama para penggiat wisata sangat besar untuk bisa menyampaikan informasi tersebut melalui media sosial yang saat ini telah dimiliki oleh hampir setiap orang.
"Selanjutnya oleh Crisis Center Kemenparekraf, informasi dari masyarakat itu diolah dan disebar kembali sehingga bisa diketahui masyarakat umum," tutur Ferdiansyah.
Di tempat yang sama, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan pendidikan mitigasi bencana dan krisis pariwisata sangat perlu dilakukan karena selama ini banyak miss informasi terkait sektor wisata di Garut.