Dinilai Aneh, Stok Zeolit di Tasikmalaya Banyak tapi Belum Dimanfaatkan Maksimal

- 6 Desember 2021, 17:43 WIB
Ita Puspita secara simbolis menyerahkan bantuan zeolit kepada petani di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.*
Ita Puspita secara simbolis menyerahkan bantuan zeolit kepada petani di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.* /Kabar-Priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Meski menjadi salah satu penghasil zeolit, masyarakat Tasikmalaya tergolong masih asing terhadap jenis tambang yang tersebar di beberapa daerah di wilayah Tasikmalaya Selatan itu.

Pun demikian di kalangan petani, baik yang bergerak di bidang hortikultura, pangan maupun kehutanan. Padahal di beberapa daerah, pemanfaatan zeolit dalam membantu menyuburkan tanah sudah banyak dilakukan.

Terkait situasi itu, inisiator kegiatan yang juga pegiat sosial kemasyarakatan, Ita Puspita SPd, tergerak menginisiasi pemanfaatan zeolit untuk petani Kawalu, Kota Tasikmalaya, karena belum banyak yang mengetahui manfaat dari tambang itu.

Baca Juga: Viral Bupati Garut Joget Tiktok di Lombok, Fraksi PAN Berencana Memanggil Bupati ke DPRD

Kebetulan di daerah kelahiraannya di Kecamatan Cikalong, stok tambang zeolit masih cukup banyak. Makanya ia tergerak untuk  memborong sekitar 2,5 ton zeolit untuk dicoba diaplikasikan guna menunjang kegiatan usaha pertanian dan perkebunan masyarakat di Kawalu dan sekitarnya.

"Di negara tandus seperti Afrika, zeolit banyak dimanfaatkan untuk membantu kesuburan tanah dan berhasil. Aneh, stoknya ada di sini, tetapi belum dimanfaatkan maksimal. Padahal, harganya tergolong murah dan usaha yang dilakukan bisa lebih efisien," kata Ita, Senin 6 Desember 2021.

Natawijaya, salah seorang pegiat pertanian di Lembaga Masyarakat Tani Hutan, mengaku tertarik untuk mengaplikasikan pola pengolahan tanah dengan tambahan zeolit. Terlebih, dirinya bergerak di perkebunan dimana kondisi tanahnya kurang pasokan air.

Baca Juga: Kasus Kematian Novia Widyasari, Kronologi dari Awal hingga Dipecatnya RBHS dari Polri. Berikut Fakta-faktanya

"Dulu sempat ada program dan pemanfaatan zeolit untuk pertanian. Tetapi setelah program yang digulirkan tahun 1990-an atau awal tahun 2000-an, pasokan tambang itu justru sulit didapat," ujar Natawijaya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x