CERITA WADUK JATIGEDE, Gunung Angker di Sumedang Ini, Jadi Tempat Relokasi Hewan dan Binatang Buas

- 20 Desember 2021, 10:29 WIB
Praktisi spiritual asal Cipaku Sumedang WD Darmawan alias Aki Wangsa menceritakan relokasi hewan dan binatang dari hutan Jatigede
Praktisi spiritual asal Cipaku Sumedang WD Darmawan alias Aki Wangsa menceritakan relokasi hewan dan binatang dari hutan Jatigede /kabar-priangan.com/Nanang Sutisna/

Fenomena itu, kata Aki tidak diprediksi oleh pihak terkait termasuk oleh pemerintah daerah. Padahal dampak dari liarnya hewan dan binatang yang habitatnya telah porak poranda, banyak mengancam jiwa manusia.

Baca Juga: Musim Hujan, Waspadai Tumpukan Sampah Musiman di Pesisir Waduk Jatigede Sumedang

Aki Wangsa, mengaku, dari keresahan warga, atas banyaknya hewan dan binatang liar yang merambah ke pemukiman, ia bersama para praktisi spiritual asal Sumedang mencoba berdiskusi, bagaimana melakukan penanganan agar hewan dan binatang yang habitatnya telah dirusak itu, bisa dipindahkan atau direlokasi ke habitat di kawasan yang baru.

"Waktu itu banyak masukan dari kabuyutan- kabuyutan (kelompok spiritual) untuk melakukan pemindahan binatang dan hewan dari wilayah kawasan hutan Jatigede ke suatu tempat. Ya masukannya, melalui metode spiritual," kata Aki.

Usai berdiskusi, kelompok spiritual, sambung Aki, kemudian melakukan ziarah ke sejumlah makam-makam keramat leluhur di wilayah Sumedang. Mereka melakukan ritual agar hewan dan binatang dari Jatigede bisa pindah ke habitat atau tempat baru.

Baca Juga: Waduk Jatigede Sumedang Kembali Telan Korban, Kali ini Pemancing Asal Garut Hilang Tenggelam

"Harus tahu juga waktu itu (dalam ritual) kami mengarahkan binatang dan hewan itu berpindah ke salah satu gunung yang dinilai angker, yaitu, Gunung Jagad di wilayah Cibareubeu, Kecamatan Jatinunggal. Kawasan Gunung Jagad itu bersebelahan dengan kawasan Jatigede," tuturnya.

Percaya atau tidak, tambah Aki, setelah kelompok spiritual melakukan ritual pemindahan hewan dan binatang ke Gunung Jagad, serangan hewan dan binatang ke pemukiman warga tidak lagi terdengar.

Kata Aki Wangsa, pemindahan ribuan hewan dan binatang dari kawasan Jatigede tidak bisa dilakukan dengan metode ilmiah, oleh karenanya, praktisi spiritual ikut membantu dalam proses pemindahan hewan dan binatang dari kawasan hutan Jatigede ke Gunung Jagad.

Baca Juga: Air Surut, Puluhan Hektare Lahan Pesisir Waduk Jatigede Ditanami Palawija

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah