Network
KABAR PRIANGAN - Warga di pesisir Waduk Jatigede memanfaatkan surutnya air waduk akibat musim kemarau. Warga menanam palawija di tanah yang muncul kembali akibat berkurangnya debit air waduk.
"Setiap tahun kalau airnya surut kami manfaatkan menanam palawija, sekarang juga saya menanam kacang tanah dan jagung," ujar petani, Ujang Suyatna (44) di blok Astana Gede Kecamatan Darmaraja, Jumat 27 Agustus 2021.
Ujang mengakui, sebagian hasil tanamannya itu ada yang dijual, dan juga dikonsumsi sendiri oleh keluarga.
"Hasil panennya dijual, dimakan, sama dibagikan ke keluarga," tuturnya.
Baca Juga: Forkopimda Sumedang Salurkan Bantuan Beras Untuk Warga Terdampak Pandemi
Dikatakan, tanaman palawija dipilih karena bisa cepat diambil hasilnya. Sebab, jika sudah memasuki musim hujan debit air akan kembali naik.
"Paling sekitar 3 bulan sudah panen, tapi kalau air naik ya kami tidak bisa apa-apa," kata ujang yang juga warga eks genangan Waduk Jatigede.
Ia menggambarkan, tahun lalu menanam palawija di blok Cilembu, namun belum juga panen air waduk sudah naik, sampai menggenang tanaman mereka.
"Sudah tergenang, tapi kami minta ke Satker airnya disurutkan lagi sampai panen," ucapnya.
Baca Juga: UPT Damkar Tanjungsari Siapkan SDM Tangguh Hadapi Resiko Kebakaran
Hal serupa juga dilakukan Saepani, warga sekitar blok Ancol Desa Karangpakuan Kecamatan Darmaraja. Dirinya menanam padi di atas lahan wilayah genangan.
"Kalau tidak seperti ini mau bagaimana lagi, kami kesulitan secara ekonomi, tidak cukup diberi bantuan beras saja, karena ada keperluan lainnya," katanya.
