Berharga Miliaran Rupiah, Alat Ini Bisa Makmurkan Petani di Sumedang

- 13 Januari 2022, 14:17 WIB
Alat pertanian berbasis teknologi vertical dryer kini di miliki petani Sumedang hasil bantuan Kementerian Pertanian.
Alat pertanian berbasis teknologi vertical dryer kini di miliki petani Sumedang hasil bantuan Kementerian Pertanian. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Penggunaan teknologi untuk mengembangkan sektor pertanian dan ketahanan pangan di Kabupaten Sumedang terus dikembangkan oleh pemerintah daerah

Melalui Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan terus diterapkan di sejumlah kelompok tani. 

Baru-baru salah satu Kelompok Tani (Poktan) Sugema Desa Banjarsari Kecamatan Jatinunggal kini memiliki alat pengering padi model vertikal (vertical dryer). 

Baca Juga: SERAM! Ini Kaitan Ratu Ular dan Tumbal Waduk Jatigede Sumedang Dalam Terawangan Spiritual

Alat pengering padi berbasis teknologi tersebut merupakan bantuan Kementerian Pertanian RI, sebagai solusi untuk mengeringkan padi di kala musim penghujan atau dalam keadaan cuaca dingin.

"Alhamdulillah salah satu Poktan di Jatinunggal telah memilih alat vertical dryer hasil bantuan Kementerian Pertanian dari APBN Tahun 2021 dengan total anggaran Rp1,5 miliar," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan pada DPKP Sumedang, Ir Nunung Satya, Kamis, 13 Januari 2022.

Alat pengering padi itu, kata Nunung, bisa menampung 10 ton padi. Sehingga memudahkan petani dalam proses pengeringan padi.

Baca Juga: Sikapi Tagihan Miliaran Rupiah ke Warga di Waduk Jatigede, Kades Kirim Surat ke Bupati Sumedang

Selain alat pengering, didapat juga bantuan penunjang atau prasarana berupa gedung megah tempat menyimpan alat itu dan gabah padi yang akan dikeringkan. 

Ia menambahkan, dari total anggaran bantuan senilai Rp1,5 miliar, sebanyak-banyaknya Rp300 juta pekerjaannya di swakelolakan oleh Poktan mulai dari bangunan dan lantai. Sedangkan untuk mesin, pengadaannya melalui e-Catalog perusahaan.

Ia mengatakan, manfaat alat vertical dryer tersebut untuk membantu petani agar kualitas hasil panennya terjaga.

Baca Juga: Polisi Ungkap Keberadaan Ibu Bocah Korban Tindak Kekerasan di Sumedang, Ini Penjelasan Kapolres

Durasi pengeringan alat vertical dryer bisa dicapai 10 sampai 12 jam. 

“Kapasitas padi yang dikeringkan maksimal 10 ton dan hasilnya bisa langsung digiling karena kadar airnya sudah turun menjadi 24 persen,” katanya. 

Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir yang sempat meninjau unit pengeringan padi tersebut mengatakan, vertical dryer system itu tentu akan sangat membantu para petani dalam mengolah hasil pertaniannya, terutama ketika terkendala pengeringan gabah di musim hujan. 

Baca Juga: Peran Tiga Sosok Ini, Membawa Sumedang Diperhitungkan di Tingkat Nasional

“Jika gabah petani terkendala ketika musim hujan, nanti dapat dilakukan di sini. Ada gedungnya, ada mesinnya. Nanti dikeringkan dan digiling baru bisa dijual,” ujarnya. 

Kata Bupati, dalam pemasarannya Poktan Sugema bisa bekerja sama dengan BUMDes untuk menjadi supplier Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) agar bisa menyerap hasil hasil panen petani. 

“Kita suplus untuk beras. Tetapi saya ingin ada added valuenya (penambahan nilai). Harus ada produk dalam bentuk kemasan 10 Kg. Dikemas dengan baik dan dipasarkan secara lebih luas,” tuturnya. 

Baca Juga: Psikolog Ungkap Kondisi Terkini Anak Korban Penyekapan di Sumedang

Diketahui dari data BPS (Biro Pusat Statistik) lahan pesawahan di wilayah Kabupaten Sumedang mencapai seluas 31.167 hektare dengan produktivitas rata-rata 5.7 ton gabah kering giling per hektar per musim.

Diketahui untuk jumlah kelompok tani tanaman pangan berdasarkan data DPKP yang tersebar di Kabupaten Sumedang lebih 2.800 kelompok.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah