Wabup Garut Sebut Banyak yang Tak Sesuai Standar Pada Pembangunan Kawasan Wisata Situ Bagendit

- 19 Januari 2022, 20:56 WIB
Pembangunan yang dilaksanakan di kawasan objek wisata Situ Bagendit yang menghabiskan anggaran hingga Rp81,172 miliar lebih, menuai protes warga  akibat banyaknya yang kehilangan mata pencaharian.
Pembangunan yang dilaksanakan di kawasan objek wisata Situ Bagendit yang menghabiskan anggaran hingga Rp81,172 miliar lebih, menuai protes warga akibat banyaknya yang kehilangan mata pencaharian. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

Disampaikannya, pihaknya pun sudah menyiapkan konselor arsitektur di kantor kecamatan yang dapat membantu masyarakat secara gratis guna menentukan bangunan seperti apa saja yang boleh didirikan.

“Jadi untuk warga yang ingin mendirikan bangunan, pemerintah menyiapkan konsultan arsitekturnya. Nanti masyarakat harus mengikuti ketentuan bangunan seperti apa saja yang boleh didirikan," ucap Helmi. 

Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat dan provinsi memberikan bantuan untuk pelaksanaan program revitalisasi kawasan objek wisata Situ Bagendit dengan nilai kontrak mencapai Rp81,172 miliar lebih. Anggaran sebesar itu diperuntukan bagi pembangunan pintu masuk dan area parkir, area plaza, dermaga wisata, amfiteater, pujasera, masjid, serta bangunan penunjang lainnya. 

Baca Juga: Bupati Garut Sangat Setuju Herry Wirawan Dihukum Mati dan Kebiri, Tuntutan JPU Dinilai Tepat Bukan Emosional 

Sedangkan total lahan yang dibutuhkan pada penataan tahap pertama seluas 3,5 hektare, pedestrian dengan panjang 6,7 kilometer, dan pembangunan Pulau Nusa Kelapa seluas 2,3 hektare.

Pelaksanaan proyek revitalisasi kawasan objek wisata Situ Bagendit ini sendiri diwarnai aksi protes dari para pelaku usaha yang biasa mencari nafkah di kawasan objek wisata tersebut. Hal ini dikarenakan selama pembangunan dilaksanakan yang telah memakan waktu satu tahun lebih, mereka sama sekali tak bisa mencari nafkah akibat dilakukan penutupan kawasan oleh pihak pengembang.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Situ Bagendit, Jojo Johana, membenarkan kondisi memprihatinkan yang saat ini dialami warga sejak dilaksanakan pembangunan di kawasan Situ Bagendit. 

Baca Juga: Selain yang Pro, Pembangunan Jalan Tol Batikcap di Garut Juga Ada yang Kontra, Ini Penyebabnya

Mereka yang paling terkena dampaknya adalah para pelaku usaha mulai pedagang, pencari ikan, pengusaha mainan perahu angsa, dan juga pengayuh rakit yang jumlahnya mencapai ratusan. 

Menurut Jojo, ada 200 lebih pelaku usaha dari 5 desa yang ada di sekitar Situ Bagendit yang kini kehilangan mata pencaharian akibat pelaksanaan 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x