KABAR PRIANGAN - Kabupaten Garut menjadi pilot projek nasional dalam penerapan materi kurikulum pelajaran pencegahan radikalisme terorisme.
Hal tersebut diberlakukan karena di Garut ditemukan adanya warga yang terpapar paham radikalisme.
Demikian disampaikan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanganan Terorisme (BNPT) Bilal, saat mengisi acara di aula PGRI, Jl. Pasundan, baru-baru ini.
Baca Juga: Potensi Radikalisme Tinggi dan Jadi Embrio NII, 3 Jenderal dan Sejumlah Pejabat BNPT Datangi Garut
"Pihak BNPT baru-baru ini datang ke Garut. Kehadiran kami ini bukan seremoni, bukti kehadiran BNPT ini ke Garut ini menyelesaikan permasalahan Garut. Karena muncul fatwa MUI, dimana NII dinyatakan sesat dan terlarang satu satunya di Indonesia." ujar Bilal.
Kemudian, Dinas Pendidikan Garut dijadikan oleh pihak BNPT menjadi pilot projek nasional untuk penerapan kurikulum materi radikalisme, terorisme,
"Dan yang ke tiga adalah program Majelis Ta'lim Mujahidin NKRI mulai tingkat RT, RW sampai desa/kelurahan" ujarnya.
Baca Juga: Direktur BNPT: 85 Persen Generasi Milenial Rentan Terpapar Radikalisme
Kang Bilal menyebut, Garut ini menjadi sejarah nasional terkait menjaga ideologi Pancasila, menjaga keutuhan NKRI, menjaga Bhineka Tungga Ika, dan menjaga UUD 45.
Bilal berharap, untuk menjalankan kurikulum atau pencegahan paham radikalisme tersebut semua pihak harus ikut terlibat.