Menurut Tarjo, pengembangan kawasan agrowisata merupakan strategi untuk mendongkrak Pendapatan Asli Desa serta sebagai upaya melaksanakan Program Inovasi Desa (PID) sekaligus mendukung agenda Nawacita Presiden RI yang membangun dari pinggiran desa.
Sementara itu, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) UPTD Pertanian Cipaku, Santi Nurhayati, menyebutkan, program SLP atau Integrated Participatory Develovment and Management of Irigation Program (IPDMP) merupakan program pemerintah pusat.
Baca Juga: Seorang Mahasiswa Nekat Akhiri Hidupnya di Rumah Kontrakan. Diduga Akibat Bisnis Onlinenya Rugi
Program tersebut dilaksanakan selama lima tahun dan akan memberikan manfaat kepada 4 juta petani pengarap dan pemilik lahan.
“Alhamdulilah di Kecamatan Cipaku program SLP ini sedang dilaksanakan di Desa Selacai dan Mekarsari. Program IPDMP ini mendorong pengelolaan irigasi secara integratif dan partisipatif, secara keseluruhan bisa mendukung untuk pengembangan wisata alam,” katanya.
Disampaikan dia, program ini mendapatkan dukungan dari Asian Development Bank (ADB) dan International Fund for Agricultural Develomenat (IFAD). Desa Mekarsari sudah melaksanakan SLP dua kali yakni tahun 2020 dilaksanakan penanaman komoditas padi dan 2021 komoditas jagung.
"Sesuai arahan pemerintah desa setempat, saat ini para peserta didik SLP didorong untuk melaksankan pengembangan kawasan agrowisata," ujar Santi.
"Selain didukung adanya Irigasi Nangela juga secara geografis desa ini merupakan wilayah perbukitan yang memiliki panorama alam yang cukup mendukung untuk dibuat kawasan wisata agrowisata," tuturnya.*